HMS FT UNS Gelar Kuliah Tamu Transportasi Bahas Analisis Desain dan Konstruksi Jembatan Cable Stayed Sei Alalak

HMS FT UNS Gelar Kuliah Tamu Transportasi Bahas Analisis Desain dan Konstruksi Jembatan Cable Stayed Sei Alalak

UNSHimpunan Mahasiswa Sipil (HMS) Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar Kuliah Tamu Transportasi: Jembatan Cable Stayed Sei Alalak dengan tema Analisis Desain dan Konstruksi Jembatan Khusus. Adapun Jembatan Sei Alalak masuk ke jenis Jembatan Cable Stayed dengan alinemen melengkung horizontal pertama di Asia Tenggara. Sementara kegiatan kuliah tamu dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting dan disiarkan langsung via YouTube Fakultas Teknik UNS, Rabu (15/6/2022).

Dekan FT UNS, Dr. techn. Ir. Sholihin As’ad, M.T., membuka secara resmi acara kuliah tamu ini. Dr. Sholihin pun turut berharap kuliah tamu ini dapat bermanfaat bagi kita semua terkhusus bagi mahasiswa Prodi Teknik Sipil.

“Saya selaku Dekan FT UNS mengucapkan selamat datang dan selamat bergabung untuk menyerap ilmu sebanyak-banyaknya dari dua narasumber kuliah tamu hari ini terkhusus pada materi tentang jembatan cable stayed. Suatu kehormatan juga karena kuliah tamu ini dihadiri lebih dari 200 peserta,” ucap Dr. Sholihin dalam sambutannya.

Acara dimoderatori oleh Dosen Program Studi (Prodi) Teknik Sipil FT UNS, Dr. Ir. Arif Budiarto, M.T. Dr. Arif mengungkapkan bahwa jembatan cable stayed merupakan jenis jembatan yang memiliki bentangan panjang. Jembatan cable stayed biasanya dimanfaatkan sebagai penghubung antara dua wilayah yang bersebrangan.

HMS FT UNS Gelar Kuliah Tamu Transportasi Bahas Analisis Desain dan Konstruksi Jembatan Cable Stayed Sei Alalak

Narasumber pertama, Presiden Direktur PT. Maratama Cipta Mandiri, Ir. Suhara, M.T., memaparkan materi tentang Perencanaan Struktur Cable Stayed Bridge Curve in Plane, Studi Kasus: Detail Engineering Design (DED) Jembatan Sei Alalak yang terletak di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan.

“Terdapat tiga elemen struktur utama pada jembatan dengan system struktur cable stayed, meliputi cable (penggantung), pylon, dan gelagar (sliffening girder),” ujar Ir. Suhara.

HMS FT UNS Gelar Kuliah Tamu Transportasi Bahas Analisis Desain dan Konstruksi Jembatan Cable Stayed Sei Alalak

Adapun Ir. Suhara menambahkan ada 4 konsep perencanaan struktur jembatan cable stayed, yakni initial pretension kabel, analisis selama konstruksi, analisis pada kondisi beban layan (SLS), dan analisis pada kondisi batas (ULS).

“Pada tahap pertama menentukan initial pretension kabel yang dapat memenuhi keseimbangan dengan beban permanen. Kedua pada analisis selama konstruksi yakni menentukan besarnya pretension kabel pada masing-masing tahapan konstruksi sehingga dapat memenuhi keseimbangan pada final stage. Selanjutnya analisis pada kondisi beban layan (SLS) dilakukan pengecekan tegangan pada cable stayed dan edge beam untuk memastikan tegangan-tegangan yang terjadi akibat beban-beban service berada pada range yang diijinkan. Keempat analisis pada kondisi batas (ULS) yakni melakukan pengecekan gaya-gaya pada masing-masing komponen struktur jembatan untuk desain tulangan pada masing-masing komponen struktur jembatan,” terang Ir. Suhara.

Sebagaimana yang diungkapkan Ir. Suhara terdapat 7 poin yang perlu diperhatikan pada desain cable stayed, yakni lebar jembatan, material, tatanan kabel transversal, tatanan kabel longitudinal, gelagar, jarak dan jumlah kabel, serta pylon.

Kemudian acara kuliah tamu dilanjutkan pemaparan materi oleh narasumber kedua, Bridge Engineer PT. Maratama Cipta Mandiri, Azzumar Utami S., S.S.T., M.Tr.T. Azzumar menyampaikan tentang Konstruksi Jembatan Sei Alalak, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan.

HMS FT UNS Gelar Kuliah Tamu Transportasi Bahas Analisis Desain dan Konstruksi Jembatan Cable Stayed Sei Alalak

“Metode konstruksi Jembatan Cable Stayed Sei Alalak direncanakan menggunakan sistem segmental (ditumpu oleh crane). Proses konstruksi dimulai dari pondasi, pilecap, pengecoran pylon, edge beam, cross beam secara bertahap, pemberian gaya prategang pada edge beam, dan cross beam serta pretension pada cable stayed,” tutup Azzumar. Humas UNS

Reporter: Lina Khoirun Nisa
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content