Ikuti Program Pejuang Muda Kemensos, Mahasiswa Kebidanan UNS Adakan Verifikasi dan Validasi DTKS

Ikuti Program Pejuang Muda Kemensos, Mahasiswa Kebidanan UNS Adakan Verifikasi dan Validasi DTKS

UNS — Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan verifikasi dan validasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Ia adalah Annita Viesta N. D. dari Program Studi D-4 Kebidanan Fakultas Kedokteran (FK) yang diterjunkan dalam Program Pejuang Muda Kementerian Sosial (Kemensos). Annita ditempatkan di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur selama dua bulan.

Saat diwawancarai oleh uns.ac.id, Annita mengatakan bahwa program ini diadakan karena data Bantuan Sosial (Bansos) masih belum terdata secara rapi. Selain itu, indikator  kemiskinan di Jawa dan Kalimantan juga berbeda. Kemudian, banyak juga data masyarakat yang sebenarnya layak menerima Bansos tetapi tidak dapat dan yang tidak layak justru tercantum dalam daftar penerima Bansos.

Ikuti Program Pejuang Muda Kemensos, Mahasiswa Kebidanan UNS Adakan Verifikasi dan Validasi DTKS

“Selain itu, ada beberapa orang yang sudah meninggal tetapi Bansos masih masuk sehingga harus diverifikasi. Jadi, saya di sini melakukan verifikasi data penerima Bansos dengan mengisikan kuesioner indikator-indikator kemiskinan ke aplikasi Sagis milik Kemensos. Nanti, dari Kemensos sendiri yang menilai apakah orang tersebut masih layak atau tidak untuk menerima Bansos,” terangnya, Minggu (5/12/2021).

Dalam melakukan pendataan, Annita harus berpindah dari satu desa ke desa lainnya di Kabupaten Paser dengan jarak yang cukup jauh. Ia dan rekan-rekannya juga kerap menginap di rumah masyarakat setempat saat menjalankan program tersebut karena jarak lokasi yang jauh dari pusat kota.

Selain program tersebut, Ia bersama timnya yang berasal dari beberapa perguruan tinggi melakukan pengembangan usaha rotan masyarakat setempat. Annita mengatakan bahwa  tantangan dalam program ini adalah perbedaan latar belakang, baik suku, budaya, dan bahasa.  Selain itu juga wilayah yang sangat luas dan tidak seluruh tempat didukung dengan sinyal yang stabil.

Ikuti Program Pejuang Muda Kemensos, Mahasiswa Kebidanan UNS Adakan Verifikasi dan Validasi DTKS

“Latar belakang pendidikan saya kan kesehatan, tapi di sini mengerjakan pekerjaan yang membutuhkan ilmu sosial sehingga cukup kewalahan saat awal kegiatan.  Tentu hal ini menjadi pengalaman baru. Bisa bertemu dengan masyarakat lokal maupun transmigran, melatih kemandirian dan hidup dalam kesederhanaan,” tambahnya.

Meskipun penempatan di luar Jawa, tetapi Annita tidak meninggalkan kegiatan kuliahnya, baik ujian maupun responsi. Ia menilai bahwa salah satu hal menarik dari Paser adalah banyak  produk lokal yang kualitasnya dapat bersaing dengan brand yang sudah mendunia.

“Harapannya program semacam ini akan terus ada karena dapat mengasah kemampuan mahasiswa dalam berkomunikasi dan berkolaborasi langsung dengan masyarakat. Semoga Bansos bisa tepat sasaran untuk masyarakat yang benar-benar layak,” pungkas Annita.

Ikuti Program Pejuang Muda Kemensos, Mahasiswa Kebidanan UNS Adakan Verifikasi dan Validasi DTKS

Sementara itu, PIC Proyek Kemanusiaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) UNS, Dr. Revi Gama Hatta Novika, M.Kes. menambahkan, bahwa terdapat 70 mahasiswa dari berbagai program studi di UNS yang tergabung di pejuang muda. “Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari kegiatan MBKM yaitu Proyek Kemanusiaan,” ujar Dr. Revi. Humas UNS

Reporter: Bayu Aji Prasetya
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content