KKN UNS Bantu Masyarakat Gapai Asa di Kepulauan Banda

UNS – Terdapat sebuah pulau di Indonesia yang pernah dijuluki dengan The Spice Island karena dikenal sebagai penghasil rempah-rempah terbesar di dunia. Tak lain dan tak bukan, pulau tersebut ialah Pulau Maluku. Kebutuhan rempah-rempah masyarakat Eropa yang tinggi menyebabkan harga jual segenggam pala senilai dengan segenggam emas. Namun, bagaimana keadaan masyarakat di tanah yang kaya pada zaman kolonialisme itu saat ini? Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mencoba menguraikannya.

Di balik indahnya Kepulauan Banda, masyarakat cenderung tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Masyarakat lebih memilih untuk berkebun atau menjadi nelayan. Sembilan belas mahasiswa UNS yang terdiri dari beberapa fakultas berupaya untuk membantu meningkatkan pendidikan, mengembangkan pariwisata, dan menerapkan pola hidup sehat bagi masyarakat di Desa Nusantara, Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.

Mengangkat tema KKN “Menoreh Tinta untuk Menggapai Asa”, kegiatan ini berlangsung sejak tanggal 10 Juli-26 Agustus 2018. Tiga bidang utama program kerja yang dilaksanakan, yaitu pendidikan, pariwisata, serta kesehatan lingkungan dan pertanian.

“Tema kami mengacu ke arah pendidikan karena di Desa Nusantara sendiri tingkat pendidikannya masih terbilang kurang. Masyarakat lebih memilih untuk bekerja daripada melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” terang Aza Pratama, mahasiswa KKN Banda Neira dari Fakultas Keolahragaan UNS.

Di bidang pendidikan, para mahasiswa memberikan pemahaman kepada anak usia sekolah tentang pentingnya membaca melalui gerakan Kampung Literasi Banda, mengembangkan potensi seni dan akademik anak-anak dengan mengadakan perlombaan, memberikan pengajaran akademik, seni, dan sikap toleransi beragama, serta berkunjung ke sekolah-sekolah untuk menyosialisasikan pentingnya melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Mahasiswa KKN juga mengadakan program Bank Sampah, yaitu memberikan edukasi kepada anak-anak tentang dampak membuang sampah sembarangan dan memberikan pendidikan karakter. Kemudian, Tim KKN Banda juga melakukan demo sampah dengan cara berkeliling desa bersama para pemuda dan anak-anak guna mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan tetap bersih dari sampah.

Program kerja lainnya yang mendorong kekayaan hasil buah pala di Kepulauan Banda adalah Banda Neira Treasure, yaitu pembuatan buku panduan wisata sekaligus sarana promosi hasil perkebunan buah pala untuk mempermudah perjalanan para wisatawan domestik maupun mancanegara di Banda Neira. Buku panduan ini mencakup deskripsi, panduan transportasi, dan peta persebaran objek wisata. Buku tersebut akan disebarkan di beberapa tempat strategis, seperti bandara, kantor dinas pariwisata, hotel, dan sebagainya.

“Masyarakat di sini senang dengan adanya kegiatan KKN dan antusiasnya sangat luar biasa, khususnya anak kecil dan pemuda. Memang ada sedikit kesulitan untuk mencari kebutuhan program kerja, seperti water glass, jasa cetak spanduk, piala, tong sampah, dan buku bacaan. Peralatan itu adanya di Ambon sehingga kita harus menyebrang terlebih dahulu dan menyesuaikan jadwal kapal dari Banda ke Ambon dan sebaliknya yang tidak beroperasi setiap hari,” jelas Aza. humas.red-uns/Zul/Dty

Skip to content