Magang di Adhi Karya, Mahasiswa FH UNS Sadar Pentingnya Belajar Ketimbang Rebahan

UNS – Bagi sebagian mahasiswa waktu jeda semester seringkali digunakan untuk pulang kampung, berlibur bersama teman, shopping, bahkan rebahan. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi mahasiswa asal Program Studi (Prodi) Ilmu Hukum Fakuktas Hukum (FH) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Muhammad Ihza Ukasyah.

Uka –sapaan akrabnya– memilih untuk menggunakan waktu jeda semester ini untuk magang mandiri di PT. Adhi Karya. Selama menjalani magang, Uka ditempatkan di divisi legal PT. Adhi Karya.

“Jadi begini, semester ini kebetulan aku liburan dan tidak ada kegiatan. Berhubung tau aku bakal rebahan terus akhirnya aku memutuskan untuk mencari kegiatan mulai dari plan magang sampai ke kampung inggris,” ujar Uka kepada uns.ac.id, Selasa (4/2/2020).

Ketika ditanya mengenai alasannya memilih magang mandiri di PT. Adhi Karya, Uka yang merupakan mahasiswa semester 6 ini mengatakan bahwa PT. Adhi Karya yang bergerak dibidang jasa konstruksi punya kesamaan dengan pekerjaan orangtuanya yang bekerja sebagai kontraktor. Dan, selama magang di BUMN tersebut, Uka semakin banyak mempelajari permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh sebuah perusahaan jasa konstruksi.

Permasalahan-permasalahan yang dihadapi di dunia kerja tentu tidak berbanding lurus ketika dosen mengajarkannya di dalam kelas. Permasalahan-permasalahan tertentu pastinya membutuhkan cara dan strategi tersendiri agar dapat terselesaikan dengan baik. Hal itulah yang juga dirasakan oleh Uka, saat magang di PT. Adhi Karya, Uka semakin mengerti bagaimana team work dalam sebuah perusahaan bekerja dan pemecahan masalah.

“Relevansi kuliahku sama di sini banyak banget. Kebetulan kemarin aku baru dapat mata kuliah (matkul) Peradilan Niaga. Nah, kemarin aku diminta untuk bikin timeline Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), tentang kepailitan juga. Terus kemarin dapat matkul Pendidikan dan Latihan Kemahiran Hukum (PLKH) untuk belajar bikin surat kuasa. Ada lagi matkul Hukum Kontrak sama Alternatif Penyelesaian Sengketa (APS) yang beneran aku terapin di sini,” ujar Uka.

Uka tampak sangat senang bisa membagikan pengalaman magangnya di salah satu BUMN ternama di Indonesia tersebut. Baginya, keputusannya untuk magang adalah cara terbaik untuk mempraktekkan ilmu yang sudah ia pelajari selama kuliah.
Melalui pengalamannya ini, Uka mengingatkan kepada rekan-rekannya sesama mahasiswa agar berani memgambil setiap kesempatan sebagai bahan pembelajaran. Perkara dalam prosesnya akan menemui halangan maupun kegagalan, ia meyakini bahwa setiap halangan dan kegagalan adalah hal yang biasa dalam berproses. Mengutip perkatan yang pernah diucapkan Buya Hamka, Uka mengatakan bahwa kegagalan adalah langkah untuk menambah belajar hal-hal baru.

Selain itu, ia juga mengingatkan bahwa satu hal yang harus selalu diingat saat menjalani magang adalah selalu aktif untuk bertanya. Tujuannya, selain untuk memperjelas jobdesk dan menambah pengetahuan, juga untuk menambah kenalan atau relasi selama magang.
“Kata Buya Hamka jangan takut jatuh karena yang tidak pernah memanjatlah yang tidak pernah jatuh jangan takut gagal. Karena yang tidak pernah gagal hanyalah orang-orang yang tidak pernah melangkah jangan takut salah karena dengan kesalahan yang pertama kita dapat menambah pengetahuan untuk mencari jalan yang benar pada langkah yang kedua,” ujarnya. Humas UNS/ Yefta

Skip to content