Magang di Organisasi Milik BJ Habibie, Mahasiswa UNS Terlibat Penelitian Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Magang di Organisasi Milik BJ Habibie, Mahasiswa UNS Terlibat Penelitian Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Magang di Organisasi Milik BJ Habibie, Mahasiswa UNS Terlibat Penelitian Kereta Cepat Jakarta-Bandung

UNS — Memiliki ketertarikan terhadap dunia penelitian dan sosiologi politik, mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menjajal pengalaman magang sebagai Research Assistant di The Habibie Center (THC). Sebuah organisasi independen, nonpemerintah, dan nonprofit yang didirikan oleh Presiden Ketiga Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie, beserta keluarga pada tahun 1999 silam.

Mahasiswa tersebut ialah Muhammad Alif Alauddin dari Program Studi (Prodi) Sosiologi FISIP UNS. Alif, sapaan akrabnya, menjadi pemagang di organisasi yang berbasis di Jakarta ini sejak Januari 2021 lalu. Oleh karena pekerjaannya dinilai bagus, Alif yang seharusnya selesai magang pada bulan Februari, diminta untuk memperpanjang masa magangnya hingga April 2021 mendatang. 

Menariknya lagi, Alif yang tergabung dalam Departemen Politik dan Pemerintahan THC akan membantu peneliti dalam pencacahan, penyuntingan, serta evaluasi proyek “Persepsi Publik Terhadap Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung”.

“Jadi nanti aku jadi enumerator, pengumpul datanya survei. Apakah itu (red: kereta cepat Jakarta-Bandung) efisien. Aku khususnya survei persepsi masyarakat sekitar Jakarta timur. Jadi 29 Maret besok mulai training enumerator, setelah itu langsung ke lapangan,” tutur Alfi kepada uns.ac.id, Senin (29/3/2021).

Selain itu, Alif diminta membantu peneliti di departemen lain yakni Departemen Perdamaian dan Pembangunan serta Departemen ASEAN Studies Program. Lebih detailnya, tugas Alif antara lain menyunting dan mengoreksi naskah penelitian para peneliti sebelum dipublikasikan.

Kemudian Alif menulis THC Insights yaitu sebuah analisis masalah politik, ekonomi, dan sosial budaya terkini. Salah satunya berjudul Beyond the Modernity: Remaking Social Order in the Post-COVID-19.

“Semuanya pakai bahasa Inggris. FGD dan webinar semua full english. Ini yang membuat aku harus beradaptasi, tapi tidak jadi hambatan banget ya. Aku juga belajar kerja profesional di bidang think tank memang dituntut bertindak profesional. Hari ini acara, hari ini harus kelar,” imbuh Alif.

Berbicara perihal alasan magang di THC, mahasiswa semester 8 ini menuturkan, ia ingin mencari kegiatan selama liburan semesternya dan di sela-sela pengerjaan skripsi juga KKN. Maklum, sebelumnya Alif selalu aktif di beragam kegiatan kampus, salah satunya sebagai Menteri Analisis Strategis BEM UNS 2020.

Namun, setelah demisioner dan memutuskan pulang ke Jakarta, Alif dihadapkan pada realita tidak ada kegiatan apa pun selain skripsi dan KKN. Akhirnya ia mengirim personal statement dan CV ke tiga NGO di Jakarta meskipun mereka tidak sedang membuka lowongan magang.

“Jadi, nyari peluang gitu buat internship lagi. Yang respons 2, termasuk The Habibie Center. Aku pilih ini karena ada Departemen Politik dan Pemerintahan. Itu interest academic-ku. Dikasih email balasan, ditelepon ke nomorku, Senin depannya udah mulai kerja,” kata Alif. 

Di sisi lain, Alif juga ingin lebih memperoleh pengalaman terlibat dalam sebuah penelitian. Sebab, saat magang di Pusat Kependudukan LIPI pada semester 5 lalu,  Alif belum banyak mendapat pengalaman tersebut karena LIPI masih dalam masa buka buku.

“Pascakampus nanti kemungkinan juga akan bergerak atau berkarier di lembaga semacam The Habibie Center, jadi di bidang think tank. Yang mengkaji kebijakan negara, fenomena sosial politik, dan current public policy,” tutup Alif. Humas UNS

Reporter: Kaffa Hidayati
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content