Mahasiswa FKIP UNS Inisiasi Rumah Belajar Gratis

UNS-Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menginisiasi rumah belajar bagi siswa terdampak Covid-19 secara gratis. Program ini digagas oleh Sofia Oka Rodiana di Dusun Becok, Desa Kartoharjo RT 32/9, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan dalam rangka Kuliah Kerja Nyata (KKN) Penanganan Covid-19 UNS. Pandemi yang sudah melanda Indonesia sejak awal maret lalu membuat kegiatan belajar mengajar dilakukan secara jarak jauh.

Sofia mengatakan, bahwa salah satu latar belakang Ia menggagas program tersebut karena keresahan dari orangtua siswa. Pembelajaran jarak jauh pun harus tetap dalam pengawasan orangtua serta membutuhkan koneksi internet yang cukup.

“Banyak orangtua yang mengeluh karena di sini termasuk desa, kemudian kurang mendapat perhatian secara intensif dari sekolah. Terlebih mayoritas masyarakat bekerja di sawah, jadi anak-anak dibiarkan main dan keluyuran tanpa adanya jam belajar. Ketika anak-anak dipegangi handphone, mereka justru membuka game, youtube dan hal-hal yang tidak berkaitan dengan pelajaran. Awalnya saya hanya mengajar dua orang saja, kemudian lama-kelamaan bertambah banyak hingga 30 murid,” ungkapnya pada uns.ac.id pada Kamis (9/7/2020).

Ia juga mengatakan bahwa letak daerah yang berada di desa membuat koneksi internet pun terbatas, sehingga berpengaruh pada pembelajaran daring. Setiap hari, Sofia mengajar siswa-siswa Sekolah Dasar (SD) selama kurang lebih 4,5 jam.

“Di sini kan susah sinyal, sehingga orangtua menyarankan untuk dilakukan secara langsung. Selain itu juga untuk menghindari anak-anak yang membuka youtube ataupun game yang dapat menggangu pelajaran. Saya melakukan kegiatan ini di Musala Al-Aziz yang mana setiap hari saya mengajar tiga kelas selama 4,5 jam mulai pukul 06.00, jadi masing-masing kelas durasinya 1,5 jam,” paparnya.

Meskipun dilakukan secara langsung, namun Ia tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19. Kegiatan yang Ia lakukan tidak hanya berada di dalam ruangan saja, melainkan juga di luar ruangan agar siswa tidak jenuh dan bosan. Setiap hari Sabtu Ia mengadakan senam bersama, kemudian pada hari Minggu terdapat outing class berupa menggambar dan mewarnai. Selain mengadakan kegiatan bimbingan belajar, Ia juga mengadakan program berupa pembuatan hand sanitizer.

“Saya juga membuat hand sanitizer sendiri dari bahan-bahan kimia yang aman. Saya menggunakan alkohol 70%, glyserin, aquades, pewangi atau fragrance lemon dan stroberi. Hand sanitizer tersebut saya distribusikan ke masyarakat di lingkungan rumah, terutama masjid dan musala. Alhamdulillah ada bantuan juga dari UNS melalui kegiatan relawan Covid sehingga dapat memudahkan langkah saya,” tuturnya.

Selain bantuan dari UNS, peran dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Dr. Deny Tri Ardianto juga sangat besar dalam mendukung pelaksanaan program. Sofia menilai program KKN di rumah sendiri membuat mahasiswa menjadi lebih akrab, paham mengenai desa sendiri dan membuat relasi dengan masyarakat menjadi semakin banyak.

“Kalau kita sudah lulus kan yang dihadapi adalah masyarakat, saya mengambil hikmah dari KKN ini bahwa KKN tidak harus jauh-jauh, tidak harus di pantai dan gunung. Saya sangat bersyukur bisa KKN di desa saya sendiri sehingga dapat berperan dalam memajukan pendidikan terlebih pendidikan di desa saya bisa dibilang masih kurang. Alhamdulillah kegiatan ini juga masih berlangsung hingga saat ini serta telah mendapat izin dari wali kelas mereka,” pungkasnya. Humas UNS

Skip to content