Mahasiswa FMIPA UNS Ciptakan Minyak Ampas Kopi untuk Perkembangan Otak Anak

UNS – Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta (FMIPA UNS) membuat inovasi minyak ampas kopi lokal (Waste Indigenous Coffe Oil) yang bagus untuk perkembangan otak anak. Minyak ampas kopi tersebut diberi nama Wi-Fee Oil.

Ide pembuatan minyak ini digagas oleh tiga orang mahasiswa yakni Yochidamai Ahsanitaqwim (Biologi), Zaqiah Yuniati (Biologi dan Silmi Machmudah(Fisika). Yochidamai mengatakan Wi-Fee Oil dibuat sebagai alternatif solusi meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sejak dalam kandungan.

“Wi-Fee oil digagas untuk dibuat suplemen kesehatan bagi ibu hamil dan batita. Untuk ibu hamil bisa dikemas dalam bentuk kapsul, sedangkan batita bisa dicampurkan dalam bentuk susu formula atau emulsi,” terang mahasiswa semester tiga itu saat dihubungi redaksi pada Selasa (16/10/2018).

Yochidamai menjelaskan perkembangan otak manusia mengalami percepatan pada fase awal kehamilan kemudian dilanjutkan 1000 hari pertama kehidupan. Pada dua fase tersebut, asupan gizi makro, terutama asam lemak esensial sangat dibutuhkan guna perkembangan otak anak. Kebutuhan akan asam lemak esensial ini dapat diperoleh dari suplemen .

Namun sayangnya, masyarakat kelas menengah ke bawah masih tidak terbiasa mengkonsumsi suplemen asam lemak esensial saat hamil maupun saat anaknya masih batita. Alasannya, harga suplemen cenderung mahal karena bahan bakunya yaitu ikan kod merupakan produk impor.

Yochi bersama dua rekannya pun mencari sumber asam lemak esensial lain di luar ikan kod. Akhirnya mereka menemukan penelitian yang mengungkap ampas kopi ternyata memiliki kandungan Omega 3 dan Omega 6 lebih tinggi dari minyak ikan.

“Kelompok kami menemukan inovasi bahwa hanya dengan rendaman minyak sekitar 13-20 persen, bisa dijadikan sebagai suplemen kesehatan. Kandungan omega 6 minyak ampas kopi bisa sekitar 44-45 persen. Sedangkan minyak ikan biasanya hanya sekitar 15-25 persen,” terangnya.

Adapun varietas kopi yang digunakan bisa dari ampas seduhan kopi Gayo, Toraja, Flores, Jawa, Kintamani dan lain-lain. Ampas kopi diolah menjadi minyak dengan metode ekstraksi sokhletasi. Karena kopi tersebut ditanam di tanah Indonesia yang subur, sehingga kaya antioksidan berupa asam klorogenik yang membuat Wi-Fee Oil awet, tidak berubah bau ataupun rasa.

Inovasi Wi-Fee Oil ini sudah membuahkan prestasi dengan mendapatkan Juara Nasional pada ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah Lomba Karya Tulis Nasional INSIGHT 2018 yang diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Mahasiswa Bidikmisi (IKAB) Universitas Hasanuddin (Unhas) pada tanggal 5-7 Oktober 2018, Makassar. Mereka berhasil menyisih belasan finalis dari berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia.

“Sebagai follow up dari penelitian ini, kami akan mengajukan proposal PKM PE agar dapat melakukan uji klinis pada hewan uji seperti tikus. Harapannya, terdapat peningkatan kerja memori yang signifikan sehingga Wi-Fee Oil benar-benar dapat diindustrialisasikan menjadi suplemen kesehatan yang kualitasnya sepadan atau lebih baik dari suplemen di pasaran,” tandasnya.  Humas UNS

Skip to content