Search
Close this search box.

Mahasiswa FP UNS Ciptakan Inovasi Pangan Fungsional dari Hanjeli dan Pisang

UNS – Mahasiswa Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang tergabung dalam Tim Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) ciptakan produk pangan fungsional berupa sereal dari olahan beras hanjeli dan pisang. Sereal ini diberi nama Hanipang, singkatan dari Hanjeli Pisang.

Kelompok PKM-K ini terdiri dari tiga mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Teknologi Pangan (ITP) FP UNS, yaitu Esa Herawati, Amalia Choirun Nisa’ dan Citra Putri Nur Yuwono, serta satu mahasiswa dari Program Studi Agribisnis, yaitu Rizky Nurul Khotimah dengan dosen pembimbing Ardhea Mustika Sari, S.T.P., M.Sc..

Hanjeli atau jali merupakan tanaman lokal rumpun setahun yang mulai ditanam pada awal musim penghujan. Hanjeli baru bisa dipanen setelah berusia enam hingga tujuh bulan. Hanjeli juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan sehingga dijuluki sebagai superfood. Banyak orang yang mengira Hanjeli sama dengan barley. Padahal kedua tanaman ini berbeda jenis, mulai dari bentuk dan kandungan senyawa zat gizinya.

“Hanjeli tidak mengandung matriks protein gluten, sedangkan barley mengandung gluten. Hanjeli mengandung antioksidan berupa flavonoid yang mampu menurunkan kadar LDL kolesterol (kolesterol jahat). Selain itu, Hanjeli mempunyai senyawa aktif berupa coixenolide yang dapat meluruhkan air seni dan sebagai antitumor serta antikanker,” jelas Esa kepada uns.ac.id, Selasa (2/7/2024).

Tim Hanipang mengkombinasikan hanjeli yang kaya manfaat dengan tepung pisang. Jenis tepung pisang yang dipilih adalah tepung pisang uter yang mengandung pati resisten hingga 17,588 persen. Pati resisten yang terkandung dalam tepung pisang uter diketahui efektif dalam menurunkan kadar total kolesterol dan LDL kolesterol (kolesterol jahat) serta mampu meningkatkan kadar HDL kolesterol (kolesterol baik) hingga 50 persen. Kombinasi kedua bahan yang mengandung flavonoid dan pati resisten akan saling mendukung dalam memberikan manfaat kesehatan.

“Ide awal terciptanya produk Hanipang adalah meningkatnya kasus penyakit jantung di Indonesia terus setiap tahunnya. Penyakit jantung tersebut dapat dipicu oleh kadar kolesterol yang tinggi dalam darah. Bahkan saat ini, penderita hiperkolesterolemia tidak hanya dari kalangan orang tua hingga lanjut usia, tetapi dewasa muda dan remaja pun sudah banyak yang menderita penyakit tersebut. Salah satu faktor yang menyebabkan penyakit hiperkolesterolemia adalah pola makan. Konsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi seperti gorengan dapat meningkatkan kadar LDL darah,” tambah Esa.

Selain itu, tim Hanipang juga mengamati orang-orang di lingkungan sekitarnya yang sering melewati sarapan pada pagi hari. Contoh nyata, banyak teman-teman mahasiswa Tim Hanipang yang melewatkan sarapan karena kesibukan kuliah. Oleh karena itu, tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kewirausahaan Hanipang mencoba mengembangkan produk pangan fungsional yang mampu memenuhi kebutuhan hidup masyarakat modern yang menyukai produk instan. Meskipun produk Hanipang adalah produk sarapan instan, produk ini tetap memiliki manfaat kesehatan, sehingga harapannya produk Hanipang dapat bersaing dengan produk kompetitor sejenis.

Menurut Citra, beras hanjeli yang sebelumnya kurang dikenal dan kurang dimanfaatkan, ternyata mengandung komponen gizi yang baik. Beras hanjeli mengandung karbohidrat sebanyak 76,4 persen, protein sebanyak 14,1 persen, kalsium sebanyak 54,0 miligram, dan lemak nabati 7,9 persen.

Produk Hanipang Cereal sudah dapat dipesan pada awal bulan Juli 2024 dan tersedia di media sosial Instagram serta marketplace Shopee. “Cukup dengan harga 30 ribuan saja, anda sudah bisa sarapan sehat selama 4 hari ke depan. Produk Hanipang Cereal dikemas per 150 gram menggunakan pouch alumunium ziplock. Untuk informasi lebih lanjut dapat mengunjungi akun Instagram resmi @hanipang.uns atau klik link berikut https://www.instagram.com/hanipang.uns,” pungkas Esa.

Humas UNS

Reporter: Annisa Fakhira

Redaktur: Dwi Hastuti

Skip to content