Mahasiswa FP UNS Juarai Narescamp Unnes 2019

UNS – Melalui sebuah ide pengembangan kemandirian ekonomi Dukuh Kluwak di Kabupaten Kendal, tiga mahasiswa Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil menyabet gelar juara pada ajang National Research Competition (Narescamp) 2019. Kompetisi tersebut diselenggarakan oleh Universitas Negeri Semarang (Unnes) pada 17-20 Oktober lalu.

Mereka adalah Rika Nuryahyani dan Nurul Fadhilah dari Ilmu Teknologi Pangan (ITP) 2017 serta Ayu Mutia Silmi dari Agribisnis 2017 yang berupaya mewujudkan kemandirian ekonomi di Dukuh Kluwak dengan mengoptimalkan nilai jual produk lokal. Karya tim ini diberi judul “Optimalisasi Nilai Jual Produk Lokal Dukuh Kluwak Menuju Kemandirian Perekonomian Dukuh Kluwak”.

“Narescamp ini lomba dengan bentuk penelitian dan pengabdian. Lokasinya sudah ditentukan oleh panitia, yaitu di Dukuh Kluwak, Kendal. Setelah menganalisis permasalahan di sana, kami putuskan untuk mengangkat dari segi ekonominya,” terang Rika Nuryahyani, Jumat (1/11/2019)

Dukuh Kluwah memiliki Sumber Daya Alam (SDA) melimpah, khususnya gula aren, kopi dan kolang kaling. Tetapi masyarakat menjualnya tanpa pengemasan yang menarik dan dijual langsung ke tengkulak dengan harga sangat murah.

“Jadi kami menciptakan diferensiasi kemasan yang menarik dan sesuai aturan untuk produk mereka. Kami membuat logo produk lokal Dukuh Kluwak dan beragam desain kemasan. Selain itu, kami membantu pemasaran melalui e-commerce seperti instagram, aplikasi jual beli daring dan lain-lain,” tutur Rika.

Tim ini pun mensosialisasikan pentingnya Badan Usaha Desa (Bumdes) kepada masyarakat. Bumdes memiliki peran yang sangat krusial dalam pemasaran dan permodalan usaha masyarakat.

Kedepannya, Rika dan tim akan terus mengembangkan ide mereka dan keberlanjutannya akan dipantau melalui para anggota Karang Taruna Dukuh Kluwak.

“Kami berharap masyarakat Dukuh Kluwak dapat benar-benar menerapkan ide kami. Harapannya juga Dukuh Kluwak mampu mengembangkan dan memiliki brand lokal yang kemudian dapat dikenal banyak orang. Dengan demikian, peningkatan dan kemandirian ekonomi masyarakat pun tercapai,” pungkas Rika. Humas UNS/ Kaffa

Skip to content