Mahasiswa FP UNS Wakili Indonesia dalam COP26 di Glasgow, Skotlandia

Mahasiswa FP UNS Wakili Indonesia dalam COP26 di Glasgow, Skotlandia

UNS — Mahasiswa Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mewakili Indonesia dalam 26th UN Climate Change Conference of the Parties (COP26) di Glasgow, Skotlandia. Ia adalah Dewa Putu Adhi Nugraha Anom, mahasiswa semester akhir Program Studi (Prodi) Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP) UNS. Konferensi tersebut berlangsung selama sekitar dua pekan yang diikuti oleh perwakilan dari berbagai negara. 

Dewa yang aktif dalam organisasi International Association of Student in Agricultural and Related Sciences (IAAS) ini turut bertukar gagasan dalam berbagai rangkaian kegiatan di Skotlandia tersebut. Mahasiswa FP tersebut mengangkat aspirasi dan pendapat mengenai pertanian dan dampaknya terhadap perubahan iklim.

“Aku fokus ikut event-event yang kaitannya sama pertanian, kepemudaan, capacity building, negosisasi, public speaking, dan bangun relasi dengan pemuda dari berbagai negara lainnya biar kalau mau kolaborasi ngadain kegiatan internasional makin gampang. Terus, aku juga menyuarakan awareness untuk masyarakat di sini tentang foodwaste dan dampaknya ke climate change, apa sih harusnya dilakukan, fakta-faktanya gimana dalam artian membuat orang-orang lebih care dan responsible dengan apa yang dimakan,” tutur Dewa.

Mahasiswa FP UNS Wakili Indonesia dalam COP26 di Glasgow, Skotlandia

Dalam konferensi yang berlangsung pada 31 Oktober-12 November 2021 tersebut, Dewa yang merupakan delegasi IAAS lebih berfokus pada Sustainable Development Goals poin ke-12 dan 13. Kedua poin tersebut adalah konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab dan penanganan perubahan iklim.

“Menurutku, kita perlu kontribusi dari seluruh masyarakat di setiap negara untuk berkontribusi agar hasil COP ini  dapat tercapai. Harapannya, pemuda diberi akses lebih untuk memberikan aspirasi, apa sih solusi implementatif yang nantinya bisa diimplementasikan setiap orang di seluruh dunia terlepas dari kondisi geografis, budaya, dan sebagainya,” tambahnya.

Sebagai mahasiswa pertanian, Ia berpendapat bahwa nantinya pertanian dapat difokuskan menjadi tagline perubahan iklim. Hal ini karena pada 2050 mendatang populasi manusia mencapai 10 miliar. Artinya, akan semakin banyak kebutuhan makanan sehingga semakin banyak pula lahan hutan yang diubah menjadi lahan pertanian.

Mahasiswa FP UNS Wakili Indonesia dalam COP26 di Glasgow, Skotlandia

“Harapannya dari COP akan banyak solusi yang bisa diimplementasikan, seperti urban farming dan vertical farming yang bisa menghemat lahan dalam menyuplai makanan,” imbuh Dewa.

Dewa mengaku sangat senang dan bangga dapat mengikuti konferensi yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ini. Terlebih, Ia dapat menggali banyak ilmu, menyampaikan aspirasi, dan bertukar gagasan dengan berbagai peserta dari seluruh dunia.

“Ini salah satu pengalaman yang luar biasa karena ke luar negeri bukan urusan jalan-jalan, tapi urusan diplomasi. Apalagi ini pertama kali ke luar negeri dan langsung jauh banget, penerbangannya juga 19 jam. Aku seneng dan bangga bisa mewakili Indonesia, menampilkan budaya  Indonesia juga karena di sini pakai baju adat Bali,” tutupnya. Humas UNS

Reporter: Bayu Aji Prasetya
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content