Mahasiswa SV UNS Belajar dari Kandang “The Citizens”, ini yang Didapat

Mahasiswa SV UNS Belajar dari Kandang "The Citizens", ini yang Didapat

UNS — Etihad Stadium tidak sekadar menjadi saksi kebesaran dan keperkasaan raksasa kota Manchester, Manchester City, selama mengarungi kompetisi teratas Liga Inggris maupun Liga Champions Eropa.

Lebih dari itu, kandang bagi klub berjuluk The Citizens tersebut menjadi tempat belajar bagi mahasiswa Program Studi (Prodi) D-3 Manajemen Pemasaran Sekolah Vokasi (SV) Universitas Sebelas Maret (UNS), Adenia Nadira Tuzenitha.

Nadira -sapaan akrabnya- berkesempatan untuk mengunjungi Etihad Stadium pada akhir November 2022 lalu berkat program “Pride the Britain” sebagai bagian dari program Indonesian International Student Mobility Awards edisi Vokasi (IISMAVO).

Ia berkunjung ke markas Erling Haaland, dkk bersama 42 mahasiswa vokasi asal Indonesia yang diakomodasi oleh Coventry University untuk mempelajari secara detail tujuh perusahaan ternama di Inggris.

“Kunjungan ke Etihad Stadium ini adalah salah satu dari rangkaian industrial visit Pride of Britain Tour yang paling menarik meskipun saya bukan penggemar bola,” ujar Nadira.

“Saya tidak menyangka sebuah klub bola memiliki peran yang besar terhadap terjadinya revolusi industri pertama dan terbesar di dunia,” tambahnya.

Lantas, selama berkunjung ke Negeri Ratu Elizabeth, hal apa saja yang didapat dan dipelajari Nadira?

Berkesempatan kunjungi Coventry University

Dalam keterangan tertulisnya, Nadira mendapat kesempatan untuk mengikuti pembelajaran kelas dunia di Coventry University. Ini adalah previlege yang didapat Nadira sebagai awardee IISMAVO skema B (Vocational Engineering and Business Management in ACTION).

Perlu diketahui bahwa IISMAVO adalah bagian dari program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) RI.

Program tersebut bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang memberikan beasiswa kepada total 400 mahasiswa vokasi untuk belajar dan magang di luar negeri melalui lebih dari 40 universitas mitra yang tersebar di 10 negara.

“Saya belajar banyak hal baru di sini, seperti penerapan konsep sustainability dan circular economy di negara maju. Contohnya Inggris,” terangnya.

Selama berada di Coventry University, ia mengatakan bahwa mahasiswa di universitas ini dipancing untuk melakukan diskusi dengan kelompok dan masalah atau isu yang sedang dibahas di dalam kelas menggunakan media interaktif.

Contoh dari penerapan metode pembelajaran tersebut adalah mahasiswa diberikan proyek untuk menganalisis penggunaan kemasan bioplastik di Inggris dan perkembangan motor listrik di Indonesia.

Ikuti Pembelajaran yang Adaptif

Nadira menambahkan, 30 mahasiswa yang masuk ke dalam skema B IISMAVO mengikuti pembelajaran di kampus dengan mata kuliah yang mengikuti perkembangan dunia.

Mereka mengikuti pembelajaran di bawah Professor of Sustainability and Supply Chain Management di Centre for Business in Society, Benny Tjahjono.

Ada pun, pembelajaran yang sempat diberikan, seperti Industry 4.0, Management of E-Commerce, Contemporary Issues in Enterprises and Innovation Management, Circular Economy, dan Data Analytics.

Sementara 12 mahasiswa lainnya menjalani program magang di tiga perusahaan yang berbeda, yakni Mercedes-Benz, Unipart Logistic, dan Malone Group.

Nadira membeberkan, MBKM memberikan kesempatan untuk belajar langsung dari industri ternama di luar negeri dan membuka wawasan baru terhadap cara kerja dan kualifikasi yang dibutuhkan oleh industri saat ini.

“Sebagai mahasiswa vokasi yang memang sejak awal dirancang untuk berinteraksi dengan industri, program ini tentu sangat bermanfaat bagi kami dalam mempersiapkan karier ke depannya,” cetusnya. Humas UNS

Reporter: Y.C.A. Sanjaya
Redaktur: Dwi Hastuti

Skip to content