Mahasiswa Teknik Industri UNS Sabet Gelar Best Paper IMECS 2016 di Hongkong

Tim Program Studi Teknik Industri UNS ketika mengikuti International MultiConference of Engineers and Computer Scientist (IMECS) 2016 di Hongkong.
Tim Program Studi Teknik Industri UNS ketika mengikuti International MultiConference of Engineers and Computer Scientist (IMECS) 2016 di Hongkong.

Per tanggal 9 September 2015 lalu, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta telah menandatangani nota kesepakatan perjanjian kerja sama dengan GMF AeroAsia. Bentuk kerja sama yang ditawarkan oleh GMF AeroAsia sendiri berupa kerja praktik, magang dan pengembangan riset. Melalui kerja sama dengan GMF AeroAsia tersebut, Program Studi Teknik Industri UNS berhasil mengirim 6 mahasiswa untuk mempresentasikan karya ilmiah mereka masing-masing di International MultiConference of Engineers and Computer Scientist (IMECS) 2016 yang diselenggarakan pada tanggal 16 hingga 18 Maret 2016 di Hongkong. IMECS adalah konferensi tahunan yang memiliki fokus pada topik rekayasa komputer dan engineering yang dikelola oleh IAENG (International Association of Engineering). Di konferensi bertaraf internasional yang diikuti oleh 261 peserta dari berbagai negara tersebut, karya ilmiah milik Rillo Satria Wahyudin yang berjudul “Model Optimasi Alokasi Sumber Daya Tenaga Kerja, Material, Dan Peralatan Di Unit Line Maintenance GMF  Aeroasia” mampu memboyong gelar Best Student Paper of The 2016 IAENG International Conference on Industrial Engineering.

Rillo, dalam karya ilmiahnya, membuat model matematis yang dapat menggambarkan pengalokasian sumber daya tenaga kerja, material dan peralatan di unit line maintenance GMF AeroAsia. GMF AeroAsia merupakan anak perusahaan PT. Garuda Indonesia yang bergerak di bidang aircraft MRO (Maintenace, Repairing and Overhaul) multiservice yang menyediakan 8 jenis pelayanan. Pengalokasian pekerja pada perusahaan ini didasari atas prinsip least hiring cost sehingga prioritas pemilihan pekerja ditentukan oleh jenis pekerja mana yang memiliki biaya sewa paling kecil. Menurut Rillo, model alokasi yang ia temukan ini merupakan suatu langkah awal- meskipun kecil – namun apabila terus dikembangkan mengikuti beberapa langkah lanjutan, akan bisa diimplementasikan.

Rillo, ketika mempresentasikan karya ilmiahnya di International MultiConference of Engineers and Computer Scientist (IMECS) 2016.
Rillo, ketika mempresentasikan karya ilmiahnya di International MultiConference of Engineers and Computer Scientist (IMECS) 2016.

Senada dengan Rillo, General Manager Strategy Management Office GMF AeroAsia, Suryo Hardiono, mengungkapkan bahwa model ini akan terus dikembangkan. “Model yang kita cari harus disesuaikan dengan kondisi operasional di lapangan, titik optimal resource berdasarkan material, pergerakan atau power orang-orang dan beban kerja yg dinamis. Dengan pegawai yang banyak di seluruh indonesia, kita (GMF) perlu model yang cepat dan tepat untuk menentukan jumlah resource yang dialokasikan agar optimal. Kita bisa bandingkan, cara mengirim orang-orang dari cabang satu ke cabang lain dan cara merekrut orang, mana yang paling murah dan efisien. Model milik Rillo inilah yang paling baik,” terang Suryo, yang juga berperan sebagai pembimbing Rillo ketika menyusun karya ilmiahnya. “Model ini akan terus dikembangkan, dengan data yang riil dan akurat.”

Ketua Program Studi Teknik Industri, Wahyudi Sutopo juga mengungkapkan tanggapannya terhadap keberhasilan Rillo meraih gelar karya ilmiah terbaik di konferensi internasional tersebut. Menurut Wahyudi, proyek ini memang proyek yang telah direncanakan sebagai kerja sama UNS dengan GMF AeroAsia. “Proyek ini merupakan proyek terencana, terstruktur, suatu langkah maju yang tidak aksidental. Dengan kegiatan magang dan kuliah kerja, UNS mampu menghasilkan karya-karya yang memotivasi mahasiswa lain untuk terus maju,” tutup Wahyudi.[](anggi.red.uns.ac.id)

Skip to content