Mahasiswa UNS Bangun Kolam Bioflok untuk Mewujudkan Integrated Farming Zero Waste

Mahasiswa UNS Bangun Kolam Bioflok untuk Mewujudkan Integrated Farming Zero Waste

UNS — Program Holistik Pemberdayaan dan Pembinaan Desa (PHP2D) Himpunan Mahasiswa Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (HM Pelita) UNS yang beranggotakan 15 orang telah merealisasikan salah satu kegiatan integrated farming melalui pembangunan kolam bioflok. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Desa Kragan, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Pembangunan kolam bioflok selaras dengan proposal yang telah diajukan oleh tim PHP2D HM Pelita UNS 2021.

Novianto Yoga Wibisono selaku Ketua Tim PHP2D HM Pelita UNS mengungkapkan bahwa melalui kolam bioflok ini mampu membudidayakan hingga 2.500 bibit lele.

“Kolam bioflok ini mampu membudidayakan hingga 2.500 bibit lele. Selanjutnya, air limbah bioflok digunakan sebagai pupuk bagi tanaman kangkung hidroponik yang berada di tepi kolam bioflok. Perlengkapan yang dibutuhkan dalam pembangunan kolam diantaranya rangka dasar kolam, brambit padi, pasir, dan semen,” terangnya pada tim uns.ac.id, Senin (22/11/2021).

Kegiatan ini disambut baik oleh perangkat desa dan seluruh masyarakat Desa Kragan. “Kami mendukung segala kegiatan positif yang berhubungan dengan desa,” ujar Kepala Desa Kragan, Widada, S.E.

Pembangunan kolam bioflok didampingi oleh Sapto dan Sarjono selaku penanggung jawab bioflok Desa Kragan. Kegiatan diawali dengan pembuatan kolam bioflok berdiameter 2,5 meter, dilanjutkan dengan pengisian air di dalam kolam. Air tersebut diendapkan kurang lebih satu minggu sebelum bibit ditebar. Proses pengendapan dilakukan untuk memurnikan air.

Mahasiswa UNS Bangun Kolam Bioflok untuk Mewujudkan Integrated Farming Zero Waste

Air yang berasal dari kolam bioflok kemudian di filter dan disalurkan melalui sistem fertigasi tetes untuk mengairi tanaman cabai yang berada di sekitar kolam bioflok milik Desa Kragan. Pembuatan saluran fertigasi tetes diawali dengan persiapan bahan seperti pipa ukuran setengah inci yang telah dilubangi 6 mm, selang PE ukuran diameter 6 mm, stop kran, pompa akuarium dorongan 3 meter, pipa T, dan pipa L. Bahan tersebut disambungkan agar menjadi saluran fertigasi.

Pembangunan kolam bioflok dan pembuatan saluran fertigasi tetes menjadi salah satu langkah awal untuk mendukung program integrated farming yang telah berjalan sebelumnya. Mereka menambahkan konsep zero waste untuk mengurangi limbah pertanian yang ada dalam kegiatannya bulan lalu.

Selanjutnya, diharapkan program terkait integrated farming dapat diimplementasikan oleh seluruh masyarakat terkhususnya dalam konsep zero waste. Pemanfaatan kembali limbah pertanian ini guna mendukung pertanian berkelanjutan. Humas UNS

Reporter: Zalfaa A
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content