Mahasiswa UNS Dampingi Warga Glagahwangi, Klaten dalam Konversi Pertanian Organik

Mahasiswa UNS Dampingi Warga Glagahwangi, Klaten dalam Konversi Pertanian Organik

UNS — Sejumlah mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang tergabung dalam usaha rintisan Kans.id menjadi fasilitator pendamping petani di Desa Glagahwangi, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten pada Selasa (22/11/2022). Mereka adalah Rifka Atmajaya dari Program Studi (Prodi) Penyuluhan Komunikasi Pertanian (PKP), Angelo Di Lorenzo dari Prodi Agroteknologi, Aziz Kusuma Wardana dari Prodi Agroteknologi, dan Yokanang Chandra Arfiansyah dari Prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Kans.id didirikan oleh Nugroho Hasan, alumnus Prodi PKP Fakultas Pertanian (FP) UNS.

Hasan menjelaskan bahwa budi daya padi yang dilakukan oleh petani di Desa Glagahwangi masih bersifat konvensional, serta petani di sana belum memiliki pengetahuan yang memadai mengenai pertanian organik, hal tersebut yang membuat pertanian organik di Desa Glagahwangi masih sulit untuk diterapkan. Masyarakat Desa Glagahwangi masih tergolong tradisional.

“Masyarakat yang masih tergolong tradisional, cenderung berpikir tidak berani mengambil risiko untuk beralih pada budi daya pertanian organik. Oleh karena itu, kami yang tergabung dalam Kans.id menjadi fasilitator untuk mendampingi masyarakat petani padi di Desa Glagahwangi dengan mengadakan program demonstrasi plot (demplot) konversi pertanian organik. Program yang telah dimulai sejak bulan Agustus 2022 dan masih berjalan hingga saat ini dengan sasaran 16 orang petani Desa Glagahwangi,” jelas Hasan dalam rilisnya, Kamis (24/11/2022).

Program demplot konversi pertanian organik yang dilakukan oleh mahasiswa UNS dilakukan dengan cara membuat lahan percontohan, sehingga petani sebagai pelaku utama bisa melihat dan membuktikan dari penerapan pertanian organik. Program demplot telah dilaksanakan sebanyak dua lahan demplot yang berlokasi di Desa Glagahwangi. Jenis komoditas yang dikembangkan dalam demplot tersebut yaitu komoditas padi varietas Rojolele Srinuk. 

Mahasiswa UNS Dampingi Warga Glagahwangi, Klaten dalam Konversi Pertanian Organik

Dalam menunjang program konversi pertanian organik, dilaksanakan pula pelatihan pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dan pestisida nabati dari limbah organik yang dibuat dengan berbahan dasar limbah organik seperti limbah dapur, ternak, dan tanaman kepada petani. POC dan pestisida nabati tersebut yang nantinya diaplikasikan pada lahan demplot pertanian organik. Kegiatan ini diawali dengan adanya pelatihan dan pendampingan kepada petani. Kegiatan dan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh petani dalam pelaksanaan pengembangan pertanian organik dibahas dan diselesaikan pada acara pertemuan rutin.

Terdapat pertemuan rutin dan sarasehan setiap pekan dengan tujuan untuk membahas aktivitas petani dan kendala yang dialami oleh petani baik dari segi budi daya, pascapanen, hingga pemasarannya. Kegiatan sarasehan ini berguna untuk mempererat hubungan kebersamaan dan saling percaya antarpetani. Sarasehan sebagai upaya untuk mengurangi kesenjangan antarpetani dalam hal pengetahuan akan bidang pertanian.

Mahasiswa UNS Dampingi Warga Glagahwangi, Klaten dalam Konversi Pertanian Organik

Lebih lanjut, Hasan menjelaskan bahwa adanya pembukaan kemitraan dengan instansi-instansi terkait bertujuan untuk menjalin hubungan kemitraan budi daya dan kemitraan panen dengan pihak ketiga dalam pengembangan pertanian organik di Desa Glagahwangi, sehingga mempermudah petani dalam melakukan pemasaran hasil panen. Kemitraan berdampak untuk mewujudkan usaha tani yang berkelanjutan. Kemitraan dilakukan dari awal budi daya hingga pemasaran hasil untuk mewujudkan siklus usaha berkelanjutan yang membentuk pertumbuhan ekonomi masyarakat. Dengan pembukaan kemitraan tersebut, petani tidak merasa bingung untuk menjual hasil panennya.

Hasan berharap kegiatan ini dapat membuat petani menggunakan bahan alami untuk produksi pertanian mereka.

“Harapan dari kegiatan demplot konversi pertanian organik Desa Glagahwangi, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, petani akan menggunakan bahan alami untuk produksi pertanian. Penggunaan bahan-bahan alami seperti menggunakan pupuk dan pestisida alami. Penggunaan bahan tersebut dapat meningkatan kesuburan tanah, sehingga produktivitas hasil pertanian dalam 2 hingga 3 tahun kedepan akan meningkat,” harap Hasan. Humas UNS

Reporter: Zalfaa Azalia Pursita
Redaktur: Dwi Hastuti

Skip to content