Mahasiswa UNS Inisiasi Gerakan Jebres Berkilau

UNS – Lima mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang terdiri atas Raden Roro Ilma Kusuma Wardani, Irfina Widya Istiqomah, Eka Nurmala Sari, Wiji Tuhu Utami dan Marfuah Shalihah menorehkan salah satu prestasi di tingkat nasional dengan lolos pendanaan program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan oleh KementerianRiset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) tahun 2019. Melalui proposal dengan judul “Kampung Sampah” Program Komersialisasi Sampah Masyarakat di Sawah Karang, Jebres, tim mahasiswa memiliki tujuan mulia agar masyarakat di lingkungan Jebres memiliki kesadaran dalam memanfaatkan sampah.

Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Surakarta saat ini di Solo dari 75 tempat pembuangan sampah (TPS) hanya tersisa 5 TPS karena 70 TPS yang lainnya telah ditutup. TPS selama ini menimbulkan konflik berupa polusi dan juga masalah kesehatan bagi masyarakat sekitarnya. Sejalan dengan program Pemerintah Kota Solo yang akan memulai program pembangkit listrik tenaga sampah pada tahun 2020 diharapkan masyarakat memiliki perilaku memilah sampah agar sampah yang masuk ke TPS akhir merupakan sampah dengan residu yang sangat rendah.

Sayangnya kesadaran masyarakat akan sampah ini masih sangat rendah, sementara pada kondisi yang lain keberadaan bank sampah yang sudah ada di masyarakat kekurangan pasokan sampah.

Dengan mengangkat latar belakang tersebut, Raden Roro Ilma dan timnya mengedukasi masyarakat untuk peduli sampah serta memberdayakan potensi bank sampah yang ada di lingkungan kampus. Saat ini di Kelurahan Jebres sebetulnya telah ada 4 bank sampah yang terdapat di RW 23, RW 21, RW 19 dan RW 12, beberapa bank sampah lainnya cenderung mati karena kurang termanajemen dengan baik. Selain itu juga dikarenakan partisipasi warga masyarakat dan mahasiswa di sekitar bank sampah yang masih sangat minim. Padahal di Jebres sendiri lebih dari 80 ton sampah per hari dihasilkan dan selama ini hanya dibuang begitu saja oleh masyarakat.

“Ini kan artinya ada potensi sampah, ada bank sampahnya namun dua potensi ini tidak terhubung”, papar Ilma selaku ketua tim, Selasa (18/6/2019).

Kepedulian akan sampah tidak hanya akan berkontribusi pada kebersihan lingkungan namun juga akan mengangkat keberlanjutan bank sampah itu sendiri. Program yang dilakukan Ilma bersama tim terdiri atas 4 program utama itu Raih Sampah (Raisa), Raih Minat (Raina), Raih Keterampilan (Raika) dan Saka Expo. Program raih sampah dilakukan dengan menjaring beberapa mitra strategis  yang potensial menghasilkan sampah yaitu rumah tangga keluarga, rumah kos, asrama mahasiswa, pesantren, sekolah serta warung-warung di lingkungan Jebres. Kemitraan juga dikembangkan dengan melibatkan stakeholder terkait seperti Pemerintah Kelurahan Jebres, RT/RW, PKK, Karang Taruna, Dinas Lingkungan Hidup Kota Surakarta, Anggota Dewan, mahasiswa UNS,  program green campus UNS, serta masyarakat asli Jebres. Kemitraan dengan stakeholder tersebut mengerucut pada satu gerakan sosial yaitu program “Jebres Berkilau” yang mengajak seluruh masyarakat Jebres termasuk mahasiswa untuk peduli sampah dan mendukung eksistensi bank sampah. Sesuai amanah dari DPRD bahwa paling tidak satu RW harus memiliki satu bank sampah. Kegiatan kampanye telah dilakukan tim kepada 130 mahasiswa UNS pada tanggal 15 Juni, kepada 150 anggota PKK Kelurahan Jebres dan PKK RW 23 pada Minggu 16 Juni.

“Program ini merupakan bentuk rekayasa sosial yang perlu mendapat dukungan semua elemen masyarakat di Jebres”, tambah Eksa Rusdiyana M.Sc selaku dosen pembimbing tim.

Kemudian program raih minat (Raina) dilaksanakan dengan menggandeng Pegadaian untuk program menabung sampah menjadi emas. Program bank sampah juga akan dikembangkan ke arah nabung sampah untuk sembako, beli pulsa dengan sampah serta sedekah sampah. Program Raih Ketrampilan (Raika) dilakukan dengan memberikan pelatihan pengolahan sampah menjadi kreasi kreatif yang telah dilatihkan kepada warga RW 23 dengan mendatangkan komunitas Kresek. Melalui program Jebres Berkilau diharapkan bisa menjadi model dan pilot project percontohan integrasi kampus dan masyarakat di seluruh Indonesia agar memiliki kepedulian terhadap sampah yang diwujudkan melalui eksistensi bank sampah. Humas UNS

Skip to content