Mahasiswa UNS Juara 1 Lomba Debat Nasional Amoeba 2021

Mahasiswa UNS Juara 1 Lomba Debat Nasional Amoeba 2021

UNS — Prestasi membanggakan kembali diraih oleh mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Pasalnya, tiga mahasiswa UNS berhasil meraih juara 1 dalam Lomba Debat Nasional Amoeba 2021 yang diselenggarakan untuk memperingati Pekan Kesadaran Antimikroba Dunia (World Antimicrobial Awareness Week) atau yang sering disebut WAAW. Ketiga mahasiswa tersebut adalah Rizal Galih Pradana dari Program Studi (Prodi) Psikologi 2018, Sekar Khoiri Nismara dari Prodi Teknik Sipil 2019, dan Steven Leonard dari Prodi Kedokteran 2019. Pada ajang ini pula, Rizal berhasil meraih penghargaan sebagai pembicara terbaik.

Lomba ini diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia yang bekerja sama dengan Center for Indonesian Medical Student Activities (CIMSA) Indonesia, World Health Organization (WHO) Indonesia, dan Food and Agriculture Organization (FAO) Indonesia. Terselenggara secara daring, kompetisi dilaksanakan melalui media Zoom Cloud Meeting. Teknis perlombaan dilakukan dengan seleksi administrasi karena harus ada minimal dua mahasiswa dari Fakultas Kedokteran (FK). Kemudian, tim yang lolos seleksi administrasi berhak mengikuti babak penyisihan sebanyak tiga pertandingan. Setelah itu, empat tim terbaik hasil babak penyisihan maju ke semifinal empat besar. Pemenang di semifinal memperebutkan juara satu dan dua. Tim yang kalah di semifinal memperebutkan juara tiga. Adapun, pemilihan pembicara terbaik dilakukan dengan menjumlahkan nilai pembicara di babak penyisihan dan diambil yang tertinggi.

Lomba yang mengusung tema besar “Penggunaan Antimikroba secara Bijak dalam Pengendalian Resistensi Antimikroba pada Kesehatan Hewan” ini berlangsung selama tiga hari pada hari Jumat-Minggu (19-21/11/2021). Penutupan dan pengumuman dilaksanakan pada Rabu (24/11/2021). Dalam mengikuti ajang ini, mereka dibimbing oleh Wuji Anggraini, S.S., M.Pd. yang juga merupakan pembina Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Student English Forum (SEF) UNS.

Rizal mengaku senang dan bersyukur atas perolehan prestasi ini.

“Tentunya senang dan bersyukur ya, Alhamdulillah bisa menang di lomba yang boleh dibilang bergengsi karena level penyelenggaranya dari kementerian. Hal yang paling mengagetkan adalah kami berhasil menang 7-0 di babak grand final dan mendapat penghargaan best speaker karena kami hanya fokus tiap babak saja dan tidak terlalu memikirkan gelar juara, apalagi best speaker,” ungkap Rizal kepada tim uns.ac.id.

Tentu, dalam meraih prestasi ini, terdapat hambatan yang mereka rasakan, seperti Rizal yang sedang tidak sehat pada saat lomba berlangsung dan bertemu dengan tim lain yang lebih kuat.

“Sebenarnya waktu lomba kemarin aku lagi kurang fit sih kondisinya karena lagi diare dan juga kurang enak badan tapi, aku tetep usaha buat maksimal dan Alhamdulillah Sekar sama Steven juga banyak bantuin. Apalagi kayak tim kami ketemu sama tim kuat terus dari babak penyisihan satu sampai grand final dan menangnya itu yang tipis-tipis terus gitu karena debatnya ketat,” jelas Rizal.

Ke depan Rizal berharap agar bisa lebih termotivasi dalam mengembangkan keterampilan debatnya sekaligus membagikan pengalamannya seputar debat kepada orang lain. Ia juga berharap agar timnya dapat menang pada kompetisi lainnya.

“Harapan untuk diriku sendiri semoga bisa lebih termotivasi untuk mengembangkan kemampuan debat dan sharing ke orang lain yang mau belajar. Kemudian, untuk tim semoga bisa menang lagi di kompetisi lainnya dan lebih paham lagi tentang resistensi antimikroba sehingga mampu menyebarkan informasi ke para generasi muda,” pungkas Rizal. Humas UNS

Reporter: Zalfaa Azalia Pursita
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content