Mahasiswa UNS Kaji Antioksidan pada Kulit Salak untuk Menangkal Radikal Bebas

UNS – Tim Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Penelitian Eksakta Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang beranggotakan Rafifah Fitriastuti dari Program Studi (Prodi) S1 Farmasi, Firdausi Zainatuf Faradiva dari (Prodi) S1 Farmasi dan Windy Vinata Rahayu dari (Prodi) S1 Kimia mengangkat topik pemanfaatan kulit salak sebagai antioksidan alami. Dengan dibimbing oleh Dosen S1 Farmasi Syaiful Choiri, M.Pharm.Sci., Apt., tim ini lolos untuk mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke- 33.

Ketua tim, Rafifah Fitriastuti mengatakan, sumber radikal banyak ditemui di sekitar lingkungan seperti asap rokok, polusi udara dan paparan sinar ultraviolet dari matahari yang intensitasnya meningkat akibat penipisan lapisan ozon. Terlebih lagi, letak geografis Indonesia yang berada di garis khatulistiwa, sehingga menerima pancaran sinar matahari lebih banyak dibanding negara yang letaknya jauh dari khatulistiwa.

Rafifah menambahkan, sumber radikal bebas ini dapat merusak sel-sel di tubuh manusia sehingga memicu penyakit degeneratif hingga kanker. Usaha yang dapat dilakukan agar terhindar dari efek buruk radikal bebas adalah dengan antioksidan. Antioksidan telah dikenal memiliki banyak manfaat, baik untuk kesehatan maupun kecantikan dan dapat menangkal radikal bebas.

“Awalnya, kami mengangkat kulit salak sebagai topik penelitian karena salak melimpah di Indonesia. Kami telah melakukan studi literatur dari penelitian sebelumnya dan ternyata kandungan zat aktif dalam kulit salak bermanfaat sebagai antioksidan. Fokus penelitian kami tidak hanya membahas tentang aktivitas antioksidan saja, melainkan pemanfaatan zat aktif dalam kulit salak dengan sentuhan teknologi nano untuk meningkatkan khasiatnya,” terang Rafifah, Kamis (19/11/2020)

Penelitian dilakukan secara daring. Tim ini telah mengkaji banyak artikel ilmiah sehingga tersusun luaran narrative review pada kegiatan PKM Pendanaan 2020. Hasil pengkajian tersebut menunjukkan bahwa zat aktif pada kulit salak yang terbukti memiliki manfaat sebagai antioksidan adalah senyawa pterostilben. Senyawa ini telah banyak dibandingkan dengan senyawa antioksidan lainnya seperti asam vanilat, trolox dan asam askorbat. Dari hasil perbandingan tersebut, ternyata senyawa pterostilben memiliki potensial tinggi sebagai antioksidan.

Mengetahui pterostilben memiliki potensial yang tinggi sebagai antioksidan perlu dikembangkan agar bermanfaat untuk banyak orang. Untuk memaksimalkan aktivitas antioksidan pterostilben dapat diformulasikan dalam teknologi nano untuk mengatasi sifatnya yang sukar larut dan tidak stabil. Selama tim melakukan pengkajian artikel ilmiah terkait penghantaran nano senyawa pterostilben, sistem nanoemulsi sangat baik dan cocok untuk menghantarkan senyawa pterostilben baik secara oral dan perkutan.

Tim saat ini sedang mempersiapkan diri dalam menghadapi Pimnas ke- 33 dan terus berusaha keras untuk menghasilkan karya terbaik. Dan harapannya tim ini mampu menyumbangkan medali di ajang Pimnas ke-33 ini untuk UNS tercinta. Humas UNS

Reporter:Dwi Hastuti

Skip to content