Mahasiswa UNS Mengadakan Pelatihan Pembuatan Permen Susu di Gemaharjo, Kabupaten Pacitan

Mahasiswa UNS Mengadakan Pelatihan Pembuatan Permen Susu di Gemaharjo, Kabupaten Pacitan

UNS — Tim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan pendampingan dan pelatihan pembuatan permen susu. Kegiatan tersebut berlangsung di Balai Desa Gemaharjo, Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan. Pendampingan dan pelatihan ini diikuti oleh sebanyak lebih dari 125 anggota PKK yang berasal dari 7 dusun di Desa Gemaharjo.

Ketua KKN Kelompok, Imam Dzaki Hidayad Assidiqi mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya mendukung dan mengembangkan potensi unggulan Desa Gemaharjo.

“Di sini punya potensi berupa susu sapi perah, tapi selama ini produk tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal dan hanya dijual dalam bentuk mentah tanpa diolah terlebih dahulu. Pemilihan produk permen susu karena pengolahannya cukup mudah dan hanya membutuhkan dua jenis bahan berupa gula pasir dan susu segar,” ujar Imam berasal dari Fakultas Hukum (FH) UNS ini pada Senin (15/8/2022).

Ia menambahkan bahwa selain permen banyak disukai oleh berbagai kalangan, baik dari usia muda hingga dewasa, permen juga mempunyai umur simpan yang panjang. Pengolahan permen susu dari proses persiapan bahan hingga pengemasan memakan waktu lebih dari 1 jam. Meskipun membutuhkan waktu yang lama, peserta mengikuti kegiatan dengan penuh semangat. Bahkan beberapa peserta sangat antusias menanyakan banyak hal terkait pembuatan permen susu dan berencana hendak langsung mempraktikan ulang setelah pulang ke rumah.

Mahasiswa UNS Mengadakan Pelatihan Pembuatan Permen Susu di Gemaharjo, Kabupaten Pacitan

Di sela-sela kegiatan yang berlangsung pada Senin (8/8/2022), tim KKN UNS juga memberikan materi mengenai praktik personal hygiene dalam pengolahan pangan kepada peserta yang tidak ikut membuat permen susu. Pemberian materi tersebut diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi seluruh peserta.

Dosen pendamping lapangan, Dr. Ari Diana Susanti menuturkan bahwa diversifikasi produk olahan pangan penting dilakukan sebagai awalan pengembangan produk.

“Resep yang dicobakan masih bersifat dasar. Pengembangan dari sisi estetika, rasa, khas penciri, pemasaran, dan legalitas akan menjadi tantangan menarik ke depannya,” katanya.

Apresiasi juga datang dari Kepala Desa Gemaharjo, Harmanto.

“Program kerja yang diadakan juga baik dan sangat bermanfaat bagi desa dan warga. Semoga dengan pelatihan pembuatan permen susu ini bisa menambah pemasukan rumah tangga di bidang olahan susu karena Desa Gemaharjo merupakan penghasil produk susu sapi perah terbesar di Pacitan,” pungkas Harmanto. Humas UNS

Reporter: Bayu Aji Prasetya
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content