Membanggakan! Mahasiswa FP UNS Raih Penghargaan Verbal Commendation di Ajang International MUN Conference 65.0 UNDP

Membanggakan! Mahasiswa FP UNS Raih Penghargaan Verbal Commendation di Ajang International MUN Conference 65.0 UNDP

UNS — Mas Shafira Azhari, mahasiswi Program Studi (Prodi) Ilmu Teknologi Pangan Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil mengharumkan nama UNS di tingkat Internasional. Shafira —sapaan akrabnya, meraih penghargaan Verbal Commendation dalam kegiatan International MUN Conference 65.0 – United Nation Development Programme (UNDP) yang digelar secara daring pada Hari Sabtu dan Minggu, (10 – 11/7/2021).

Di tengah kuliah daring akibat pandemi Covid-19, Shafira giat mencari peluang guna meningkatkan kemampuannya. Salah satunya melalui UNS MUN Club yang sudah diikutinya sejak tahun 2019. Melalui UNS MIN Club inilah, ia memperoleh kesempatan untuk mengikuti International MUN Conference 65.0 – United Nation Development Programme (UNDP).

Kepada tim uns.ac.id, Shafira menyampaikan keraguannya saat hendak mengikuti ajang tersebut. Menurutnya, keraguan tersebut disebabkan kurangnya antusias mahasiswa UNS dan tenggat pendaftaran yang mepet. Bahkan Shafira merupakan satu-satunya mahasiswa UNS yang mengikuti acara tersebut.

“Tapi setelah memantapkan hati dan mikir juga kapan lagi ya dapat kesempatan untuk coba suatu konferensi, internasional pula. Padahal lagi pandemi gini. Jadi yaudah gas aja,” ungkapnya kepada tim uns.ac.id pada Rabu (21/7/21).

Selama dua hari mengikuti International MUN Conference 65.0 UNDP, Shafira menuturkan bahwa ia memperoleh banyak pengalaman baru. Hari pertama, Shafira mengikuti MUN 101 untuk mengetahui gambaran awal dan teknis pelaksanaan konferensi. Kegiatan tersebut sangat membantunya sebab ia belum pernah mengikuti Konferensi Internasional. Di kesempatan pertamanya itu, Shafira dipercaya menjadi perwakilan delegasi dari Negara Kazakhstan.

Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan General Spreaker List (GSL) dan debat formal yang mengusung tema “Global Goals 2030: No Poverty and Zero Hunger”. Tema tersebut melatarbelakangi Shafira untuk mengikuti International MUN Conference 65.0 UNDP.

“Topiknya itu “Global Goals 2030: No Poverty and Zero Hunger”. Ini sebenarnya salah satu alasan aku juga milih UNDP waktu daftar karena aku peduli dan cukup memahami SDGs dan menurutku “Zero Hunger” masih erat kaitannya dengan jurusan aku,” jelasnya.

Menurut Shafira, tujuan dunia untuk mengentaskan kemiskinan dan kelaparan di tahun 2030 sebagaimana tercantum dalam 17 Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 1 dan nomor 2 belum terlaksana secara optimal. Berdasarkan hasil riset dunia, kemiskinan dan kelaparan masih menjadi persoalan serius yang menimpa penduduk di dunia.

“Kalau dari pandangan aku sendiri, hal ini dinilai kontradiktif dengan tujuan Global Goals yang ingin menghapus kemiskinan dan kelaparan di dunia tahun 2030 karena kenyataannya sendiri masih banyak banget yang menderita, padahal ini sudah tahun 2021. Ditambah lagi, pandemi Covid-19 juga memperparah kondisi tersebut. Banyak negara yang mengalami kolaps akibat pandemi ini,” jelas Shafira.

Oleh karena itu, Shafira menyadari perlunya kontribusi pemuda dan pemudi yang kelak akan menjadi pemimpin dan tulang punggung tujuan dunia untuk menyadari isu-isu internasional, termasuk isu kemiskinan dan kelaparan. Kepedulian tersebut tumbuh sejak ia menempuh pendidikan di bangku kuliah. Selaras dengan Prodi yang ditempuhnya, topik mengenai ”Zero Hunger” tidak lagi asing. Bahkan Shafira dan kawan-kawannya pernah membuat kampanye terkait isu tersebut.

Sementara pada hari kedua, GSL dan debat formal kembali digelar dengan menfokuskan pembahasan tentang penyelesaian topik dan pembuatan draft resolution. Kegiatan di hari kedua selesai satu jam lebih cepat dibanding hari pertama. Apabila di hari pertama kegiatan selesai pada pukul 22.00 WIB, maka di hari kedua kegiatan selesai pada pukul 21.00 WIB. Kegiatan selama dua hari tersebut dimulai pada pukul 14.00 WIB.

Raih Penghargaan Verbal Commendation di Pengalaman Perdana Mengikuti International Conference

Membanggakan! Mahasiswa FP UNS Raih Penghargaan Verbal Commendation di Ajang International MUN Conference 65.0 UNDP

Perdana mengikuti International MUN Conference tidak hanya memberikan pengalaman baru bagi Shafira, ia bahkan menorehkan prestasi di ajang tersebut. Shafira berhasil meraih penghargaan Verbal Commendation bersama dengan kesembilan rekannya yang berasal dari berbagai negara. Verbal Commendation merupakan penghargaan bagi para delegasi yang memiliki keberanian untuk menyampaikan pendapatnya selama konferensi berlangsung.

“Waktu dapat aku juga kaget, sih! Alhamdulillah dari council aku sendiri kemarin ada 10 termasuk aku,” ujar mahasiswi yang tengah menempuh pendidikan di semester 6 itu.

Kedepannya, ia berencana akan kembali mengikuti Konferensi Internasional lainnya. Namun, untuk saat ini, Shafira ingin fokus menyelesaikan studinya dan mencari pengalaman baru melalui webinar, internship, dan project lainnya di luar kampus.

Tips Bangun Kepercayaan Diri saat Berpidato di Konferensi Internasional

Tak hanya membagikan pengalamannya saat mengikuti International MUN Conference, Shafira juga memberikan tips yang dilakukannya sehingga berhasil meraih penghargaan Verbal Commendation.

Pertama, mengasah kemampuan Bahasa Inggris. Kemampuan berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris menjadi penunjang utama bagi peserta Konferensi Internasional.

“Tapi enggak usah takut merasa bahasa inggrisnya jelek karena namanya juga lagi belajar. Justru sambil menantang diri berbicara atau mendengar delegasi lain berpendapat bisa sangat nge- elevate bahasa inggris kita. Selama paham setidaknya dasar-dasarnya, pasti bisa ngikutin,” ungkap Shafira.

Kedua, melatih diri menulis naskah pidato yang singkat dan sesuai dengan topik konferensi. Selain belajar berkomunikasi, peserta konferensi juga perlu menulis speech singkat yang akan disampaikan pada saat konferensi. Sebab, Shafira mengatakan bahwa selama konferensi peserta hanya diberi kesempatan untuk berbicara apabila mengangkat tangannya.

Ketiga, menguasai topik yang akan dibahas selama konferensi. Penguasaan topik bisa dilakukan dengan memahami guidelines yang diberikan oleh panitia atau mendengarkan pendapat-pendapat dari delegasi lainnya.

Keempat, memahami situasi dan kondisi negara yang diwakili. Sebagai perwakilan dari sebuah negara, peserta konferensi memiliki peran besar dalam menyampaikan isu-isu yang terjadi di negara tersebut. Oleh karena itu, peserta perlu melakukan riset mengenai isu-isu di negara yang diwakilinya. Sama halnya dengan Shafira yang juga melakukan riset untuk mengetahui situasi dan kondisi Negara Kazakhstan. Bagi Shafira, melakukan riset sangat menyenangkan karena ia bisa memperoleh wawasan baru tentang suatu negara.

Kelima, aktif mencari informasi mengenai kesempatan untuk mengikuti Konferensi Internasional. Misalnya, dengan bergabung ke dalam club. Shafira mengungkapkan bahwa ia sangat terbantu karena tergabung dalam UNS MUN Club. UNS MUN Club tidak hanya memberikan informasi mengenai pendaftaran Konferensi Internasional, tetapi juga memberikan pelatihan dan arahan sebagai bekal ketika mengikuti konferensi.

“Dari UNS MUN Club sendiri ngasih aku pelatihan dan arahan mulai dari H-2 dan H-1 conference, seperti pembuatan position paper yang dikirim sehari sebelum hari konferensi dan penjelasan umum mengenai MUN,” pungkasnya. Humas UNS

Reporter: Alinda Hardiantoro
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content