Kenal Lebih Dekat MP UNS: Seni Bela Diri tuk Capai Kebenaran dan Ketenangan

MP UNS adalah Seni Bela Diri dari Keraton Yogyakarta untuk Dapatkan Kebenaran dan Ketenangan

Merpati Putih (MP) merupakan salah satu perguruan seni pencak silat beladiri tangan kosong (betako) yang telah memiliki banyak cabang di seluruh daerah di Indonesia. Di Kota Surakarta, salah satu cabang MP berada di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, yakni Merpati Putih Universitas Sebelas Maret (MP UNS). MP UNS merupakan salah satu UKM yang dimiliki oleh UNS dalam rangka pengembangan ilmu bela diri yang dimiliki oleh mahasiswa.

Sejarah

Seni Bela Diri Tangan Kosong Merpati Putih pertama kali dibentuk di Kota Yogyakarta pada tanggal 2 April 1963 oleh Sang Guru Hadi Purnomo. MP merupakan seni bela diri keluarga keraton yang memiliki nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Istilah Merpati Putih berasal dari singkatan dari sebuah falsafah Jawa yakni “Mersudi Patitising Tindak Pusakane Titising Hening” yang mengandung arti sampai mendapat kebenaran dan ketenangan. Tujuan pengambilan nama ini adalah agar setiap anggota MP bisa menyelaraskan hati dan pikiran dalam segala tindakan yang diambil. Pada masa awal pendiriannya, seni bela diri ini hanya diperuntukkan bagi Komando Pasukan Khusus di tiap kesatuan ABRI dan Kepolisian serta Pasukan Pengawalan Presiden (Paspampres). Baru pada akhir tahun 1977, seni bela diri ini disebarluaskan ke banyak daerah. Hingga saat ini, MP tercatat memiliki 62 cabang di Indonesia dan 2 cabang di luar negeri.

Bentuk dan Kegiatan Latihan

Seni bela diri
Proses latihan Pencak Silat Merpati Putih.

Seni beladiri MP didasarkan pada empat sikap, yakni watak dan perilaku, welas asih dan percaya diri serta keserasian dan keselarasan. MP UNS juga selalu menjunjung tinggi nilai-nilai luhur Pancasila dan bagaimana mengamalkannya di kehidupan sehari-hari. Bentuk latihan MP UNS terbagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama adalah tata gerak yang mengajarkan berbagai macam serangan, pukulan, dan hindaran. Tata gerak masih dibagi ke dalam beberapa jenis yakni gerakan jurus, rangkaian gerak terikat (RGT), rangkaian gerak praktis (RGP), dan rangkaian gerak bebas (RGB). Kemudian bagian kedua adalah tata perkelahian (fight) yang mengacu pada IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia). Dan bagian ketiga adalah tata napas yang meliputi pengolahan dan pembinaan tenaga dalam manusia. Tujuan dari latihan-latihan tersebut adalah untuk melatih tenaga murni yang ada di dalam tubuh manusia dan bagaimana cara mengaplikasikannya secara maksimal. MP UNS mengadakan latihan secara rutin dan terjadwal dalam dua shift tiap minggunya, yakni setiap Senin dan Kamis pukul 19.30 WIB dan setiap Selasa dan Jumat pukul 16.00 WIB. Latihan diselenggarakan di Gedung Graha UKM Universitas Sebelas Maret.

Bukan Sekedar Bela Diri

MP UNS tidak hanya mengajarkan ilmu bela diri yang hanya mengandalkan kekuatan fisik semata, namun juga mengajarkan berbagai gerakan olah tubuh dan olah napas. Keselarasan antara olah tubuh dan olah napas ini nantinya akan menimbulkan efek positif bagi jiwa dan raga manusia seperti sembuhnya berbagai penyakit, munculnya rasa tenang, meningkatnya konsentrasi, dan meningkatkan stamina. Dengan motto “Sumbangsihku Tak Berharga, Tapi Keikhlasanku Nyata”,  MP telah berhasil melahirkan atlet-atlet beladiri yang menjadi pesilat nasional maupun internasional seperti Joko Suprihatno, Haris Nugroho dan Dian Kristanto.

Prestasi

Seni bela diri
Beberapa raihan medali kejuaran dari Merpati Putih.

MP UNS sudah berhasil mendapatkan titel juara di beberapa kejuaran pencak silat. Sebutlah Kejuaraan Nasional antar Pelajar dan Mahasiswa IPB Open 2014 di Institut Pertanian Bogor, Kejuaraan Nasional Pencak Silat Antar PerguruanT inggi Ke VII 2015 di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Yogyakarta, Invitasi Nasional antar Cabang Merpati Putih “Atma Jaya Terbuka” 2015, dan beberapa lainnya. [anggiayu.red.uns.ac.id]

Skip to content