Serukan Pelestarian Belangkas Melalui Komik, Tim Mahasiswa FMIPA UNS Raih Juara 1 INFEST 2021

Serukan Pelestarian Belangkas Melalui Komik, Tim Mahasiswa FMIPA UNS Raih Juara 1 INFEST 2021

UNS — Tim Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kampanyekan pelestarian Belangkas melalui komik strip. Mereka adalah Bhefira Syafitri H, Febriana Kinanthi Putri, Helena Joan Noven dari Program Studi (Prodi) Ilmu Lingkungan dan Michela Sheryl Noven dari Prodi Statistika angkatan 2019 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNS. Karya tersebut pun mendapatkan apresiasi baik. Komik “Lestarikan Belangkas, Hewan Purba Sejuta Manfaat” milik mereka keluar sebagai juara pertama dalam ajang INFEST 2021.

Kepada uns.ac.id, Helena menjelaskan bahwa Belangkas adalah satwa yang mulai terancam keberadaannya. Hingga pada tahun 2018, pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia (RI) menyatakan Belangkas sebagai satwa yang dilindungi. Hal ini berdasarkan P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.

“Masih banyak masyarakat umum yang belum mengenal lebih tentang satwa ini. Jadi biar tidak terlalu mainstream di buat komik dan pas aja untuk kami angkat biar bisa mengedukasi juga,” tutur Helena, Selasa (30/11/2021).

Alur inti dalam komik ini bertujuan untuk mengenalkan manfaat yang dimiliki Belangkas. Cerita dimulai dengan kakak beradik yang sedang berlibur di pantai. Si Adik kemudian melihat seekor Belangkas yang menurutnya mirip kepiting. Si Kakak menjelaskan sekilas mengenai Belangkas kepada adiknya.

Tak lama setelahnya, datang petugas konservasi daerah pesisir yang sekilas mendengar kakak beradik ini membicarakan Belangkas. Petugas tersebut lalu menjelaskan secara detail belangkas beserta manfaatnya. Mengetahui banyak tentang Belangkas, si kakak tertarik untuk ikut menjaganya. Pada akhir cerita, ia turut membagikan edukasi mengenai Belangkas di media sosial agar banyak masyarakat ikut mengetahui.

Informasi seputar Belangkas yang mereka cantumkan di dalam komik dihimpun dari berbagai literatur. Diskusi yang dilakukan Tim UNS membuahkan kesepakatan terkait topik dan alur cerita apa yang akan mereka tampilkan. Proses terus berlanjut hingga pembuatan dialog, gambar, warna, editing, hingga finishing.

Mereka mengaku senang dan bersyukur dengan prestasi yang telah diraih. Yang tidak kalah penting, tujuan untuk mengenalkan satwa belangkas yang mungkin belum banyak orang kenali dapat semakin nyata.

Serukan Pelestarian Belangkas Melalui Komik, Tim Mahasiswa FMIPA UNS Raih Juara 1 INFEST 2021

Prestasi tentu bisa didapat dengan usaha dan perjuangan. Helena berpesan kepada para mahasiswa agar tidak ragu dalam mencoba hal baru, terutama untuk mengikuti berbagai kompetisi.

“Dalam kompetisi atau perlombaan ada dua hal yang bisa kita dapatkan. Kalau tidak penghargaan ya pembelajaran. Kalau menang teman-teman akan mendapat penghargaan. Kalau belum menang bisa dijadikan pembelajaran untuk terus berusaha lebih baik kedepannya,” tuturnya.

Ia juga berharap, dari hasil yang timnya peroleh dapat menginspirasi mahasiswa lain, tetap rendah hati, serta semakin bersemangat untuk mengembangkan potensi kedepannya. Terkait komik yang telah dibuat, ia juga berharap esensi dari komik tersebut dapat tersampaikan dan diterima oleh masyarakat luas.

“Indonesia patut dijuluki surga biodiversitas karena potensi kekayaan flora dan faunanya. Sehingga kita harus peka dengan keberadaan satwa di Indonesia, mengenali, dan menjaga satwa-satwa tersebut agar tetap lestari. Untuk teman-teman semua juga supaya jangan ragu untuk ikut lomba dan semangat untuk terus berprestasi dan mengembangkan diri,” harap Helena.

INFEST 2021 sendiri merupakan acara yang diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Brawijaya (UB). Terdapat dua kategori perlombaan, yaitu komik strip dan rally photography. Melalui tema “Ketahui, Kenali, dan Lindungi Aku”, kompetisi komik strip INFEST 2021 mendorong mahasiswa membuat suatu karya yang dapat mendukung pelestarian satwa-satwa dilindungi. Humas UNS

Reporter: Rangga Pangestu Adji
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content