Usung ‘Pegasus’, Bengawan UV UNS Sabet Gelar Internasional pada SAFMC 2021

Usung ‘Pegasus’, Bengawan UV UNS Sabet Gelar Internasional pada SAFMC 2021

UNS — Bengawan Unmanned Vehicle (UV) Team Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta untuk kali pertama menorehkan pretasi di tingkat internasional. Bengawan UV berhasil menyabet Judge Commendation Award atau Juara Favorit Juri pada Kategori D1 yang merupakan Kategori Semi-Autonomous. Gelar tersebut diperolah dalam Singapore Amazing Flying Machine Competition (SAFMC) 2021.

Dihubungi uns.ac.id., Tri Rahmaji selaku General Manager (GM) Bengawan UV mengatakan, SAFMC merupakan kompetisi internasional tahunan yang diadakan oleh DSO National Laboratories dan Science Center Singapore.  Kompetisi ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu aerodinamika yang didapat dan menunjukkan kemampuannya dalam ilmu penerbangan.

Adapun anggota tim yang menjadi delegasi diantaranya Suryanto (Ketua Tim dan Mekanik), Irvani Akmal Dahlan (Pilot), Nada Syadza Azizah (Elektronis), Geovani Rahmad Illahi (Elektronis), Mohammad Ravi Rachman (Programming), dan Latifah Nur Hikmah (Manajer Tim).

Saat ditanya perihal wahana yang diusung, mahasiswa dengan sapaan akrab Aji itu menuturkan, mereka membuat quadcopter dengan konfigurasi semi true-X bernama Pegasus. Pegasus terbuat dari material aluminium hollow, komposite, dan 3D print, sehingga memiliki bobot yang ringan yakni di bawah 2 kg.

“Wahana tersebut digunakan untuk menyelesaikan misi mengambil dan menjatuhkan 3 jenis payload (beban) yang berbeda dengan batas waktu 10 menit dan kendali Semi Autonomous. Luas arena untuk misi sebesar 10mx 40m dengan rintangan yang sesuai aturan perlombaan,” jelasnya, Sabtu (24/4/2021).

Usung ‘Pegasus’, Bengawan UV UNS Sabet Gelar Internasional pada SAFMC 2021

Mengerjakan pembuatan wahana selama 1 bulan dan uji coba 2—3 bulan, ada beberapa kendala yang dihadapi tim bimbingan Dr. Nurul Muhayat, S.T., M.T. ini. Misalnya wahana belum bisa terbang stabil, karena beberapa komponen yang belum terintegrasi dengan maksimal dan beberapa komponen memiliki umur yang sudah cukup lama.

“Namun kendala bisa diselesaikan dengan baik dan cepat, Alhamdulillah. Dan Kendala nonteknis yang dialami karena pandemi adalah akses keluar-masuk kampus yang cukup sulit. Tapi kendala tersebut bisa terselesaikan sebelum pelaksanaan lomba dimulai,” imbuh Aji.

Aji berharap Bengawan UV tidak berhenti melakukan evaluasi dan terus bekerja keras untuk melakukan pengembangan berbagai wahana, serta meraih prestasi baik di kancah nasional maupun internasional.

Di masyarakat, Pegasus yang mereka usung pun diharapkan dapat dikembangkan menjadi Wahana Drone monitoring di area tertentu. Juga dapat mengantarkan obat-obatan,  makanan, bahkan barang di daerah yang sulit untuk dijangkau.

“Untuk wahana yang dibuat kemarin harapannya terus dikembangkan dan dirancang menjadi wahana full autonomous sehingga lebih efisien dan dapat di siapkan untuk kompetisi berikutnya,” kata Aji. Humas UNS

Reporter: Kaffa Hidayati
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content