Ada Kampus Kompas TV di UNS

Kampus Kompas TV
(Ilustrasi diambil dari edukasi.kompas.com)
(Ilustrasi diambil dari edukasi.kompas.com)

Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menjadi tempat kunjungan Kampus Kompas TV yang melakukan tur di sejumlah kampus di Indonesia. Selama dua hari Kamis dan Jumat (22-23 Oktober, 2015), Kampus Kompas TV menghadirkan beragam acara seperti Live Indonesia Pagi, Workshop Behind the Scene, penampilan musik dari RAN dan The Finest Tree, Showcase Comic Hunt dan puncaknya adalah Talkshow Rosi bersama Rosiana Silalahi dengan bintang tamu Budi Waseso (Kepala BNN), Gita Gutawa (Penyanyi), Rio Haryanto (Pembalap), dan Endah Laras (Pegiat Seni).

Di hari pertama, Workshop Behind the Scene “Sapa Indonesia” bersama Timothy Marbun, salah satu news anchor di Kompas TV, membagi pengetahuan seputar proses kreatif bagaimana membuat sebuah tayangan. Pada pukul 15.00 WIB, acara yang bertempat di Auditorium UNS mulai diserbu penonton yang berkerumun di depan auditorium untuk menonton penampilan dari grup musik RAN. Selama satu jam, trio Rayi, Asta, dan Nino berhasil mengguncang UNS dengan membawakan beberapa lagu hits mereka. Seusai hiburan musik, Kompas Kampus juga menghadirkan Super Stand up Seru dengan komika ternama seperti Babe Cabita, Hifdzi, hingga Pras Teguh.

Di hari kedua, Live Sapa Indonesia digelar di halaman rektorat UNS. Dipandu oleh Timothy Marbun dan Nitia Anisa, acara ini turut menghadirkan grup musik Shaggy Dog sebagai penghibur. Beranjak ke siang hari, band lokal The Finest Tree menghibur ribuan mahasiswa yang memenuhi auditorium.

Talk show seru ‘Rosi’ yang dipandu oleh Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosiana Silalahi menjadi puncak acara. Mengusung rema ‘Berani Bikin Beda’, turut hadir dalam acara ini, Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Budi Waseso, yang membagi kisah “kontroversialnya” selama menjadi penegak hukum hingga akhirnya dia dipindah ke BNN setelah sebelumnya menjadi Kabareskrim. Saat ditanya oleh Rosi mengenai tugas barunya di BNN, Budi mengaku tugas di BNN lebih berat karena Kabareskrim urusannya nasional sedangkan BNN internasional, bukan hanya di wilayah kriminal tapi sudah merambah urusan kemanusiaan.

Tema “Berani Bikin Beda’ memang secara khusus menampilkan bintang tamu yang bergerak di jalur yang tidak mainstream atau beda. Seperti Gita Gutawa, penyanyi muda yang justru lebih memilih genre klasik sebagai pilihan berkarya ketimbang mengikuti pasar. Endah Laras pegiat seni dari Solo yang memiliki segudang aktivitas untuk membantu melestarikan kebudayaan Jawa seperti menjadi penyanyi, penulis naskah, hingga guru. Dan terakhir adalah Rio Haryanto, pembalab kebangsaan Indonesia pertama yang mampu mengibarkan bendara merah putih di ajang lomba balap GP2.

Keempat narasumber berpesan untuk tidak takut berkarya pada apa yang diyakini benar meskipun itu berbeda. “Sesuatu yang berbeda, yang beragam, semuanya adalah indah, tidak perlu diubah, hanya perlu diapresiasikan dan saling menghormati,”ungkap Endah laras memotivasi agar tidak takut untuk berbeda.[](inang.red.uns.ac.id)

Skip to content