Ahli Radar Jepang Berikan Kuliah Umum di UNS

Ahli Radar Jepang

UNS – Program Studi Teknik Elektro Universitas Sebelas Maret (UNS) menghadirkan Prof. Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, Ph.D, profesor ternama yang bergelut dalam bidang radar, untuk memberikan kuliah singkat yang bertemakan “Development of Microsatellite SAR Onboard for Global Environmental Monitoring”, Jumat (20/1/2017).

Prof. Josh, sapaan beliau, adalah salah satu putra bangsa yang telah menoreh beragam prestasi di tingkat dunia. Cendekiawan santun yang lahir di Bandung, Jawa Barat, ini sekarang menjabat sebagai full professor di Center for Environmental Remote Sensing di Universitas Chiba, Jepang. Selain menjadi dosen, Prof Josh juga mematenkan beberapa karya yang diakui oleh ilmuwan dunia. Karyanya antara lain antena mikrostrip, Circularly Polarized Syntethic Aperture untuk pesawat tanpa awak, small satellite, serta radar peramal cuaca 3 dimensi.

Ahli Radar Jepang
Josaphat Tetuko Sri Sumantyo dalam kuliah umum Development of Microsatellite SAR Onboard for Global Environmental Monitoring di UNS

Presentasi yang berlangsung di ruang seminar utama Gedung 3 Fakultas Teknik UNS, Prof. Josh menjelaskan secara singkat bagaimana temuannya bekerja dan dimanfaatkan oleh berbagai pihak, seperti penggunaan radar dan satelitnya untuk memantau pergeseran tanah di daerah rawan bencana sehingga pemerintah dapat memprediksi  dan mengantisipasi terjadinya bencana seperti longsor atau gempa.

Prof Josh juga menyampaikan bagaimana lingkungan yang ia tinggali dapat menginspirasinya dalam bereksperimen. Seperti bentuk daun yang kemudian diterapkan dalam bentuk satelit yang ia ciptakan.

Irwan Iftadi, Kepala Prodi Teknik Elektro UNS, menyampaikan bahwa kegiatan kuliah umum ini adalah tindak lanjut dari pertemuan-pertemuan sebelumnya antara Prof. Josh dengan pihak FT UNS.

“Sebenarnya ini tindak lanjut dari pertemuan-pertemuan sebelumnya. Nanti akan ada MoU antara Fakultas Teknik UNS dengan Universitas Chiba, yang salah satu isinya adalah mengadakan sister university”, tutupnya. (Herlangga Hizkiawan/Dty)

Skip to content