Alumni S-3 Pendidikan Bahasa Indonesia UNS Selenggarakan The 3nd ICHSS

UNS – Asosiasi Alumni Program Doktor (S-3) Pendidikan Bahasa Indonesia (PBI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta selenggarakan The 3nd International Conference of Humanities and Social Science (ICHSS). Konferensi ini bertajuk “Examining Socio-Cultural Problems, Language, Literature, and Art to Uplift The Nation’s Civilization”.

Kegiatan ini menghadirkan pembicara kunci, Prof. Dr. Andayani, M.Pd., dari UNS; Atdikbud KBRI Paris Perancis, Dr. Luh Anik Mayani; Dosen Chiang May University Thailand, Dr. Suhailee Sohnoul; Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dr. Aninditya Sri Nugraheni, M.Pd.; dan Dosen UIN Raden Mas Said Surakarta, Prof. Dr. Imroatus Solikhah, M.Pd.

Kegiatan diawali dengan sambutan dari Kepala Program Studi Doktor Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UNS, Prof. Dr. Andayani, M.Pd. Dalam sambutannya di sela-sela acara yang digelar secara daring pada Rabu (27/12/2023) ini, beliau menyampaikan bahwa konferensi ini merupakan konferensi internasional yang didorong untuk dapat memajukan bahasa Indonesia.

“Konferensi ini menggunakan bahasa Indonesia sebagai pengantarnya. Hal ini merupakan perwujudan kami mengamalkan UU Nomor 24 Tahun 2009 pasal 32 ayat 1 yang berbunyi, Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam forum nasional dan international di Indonesia dan luar negeri. Luaran konferensi internasional ini adalah prosiding terindeks internasional bereputasi EAI-EUDL (European Alliance for Innovation dari European Union Digital Library). Serta, kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan gagasan-gagasan mutakhir bidang sosial humaniora,” terang Prof. Andayani dalam rilis yang diterima uns.ac.id, Rabu (10/1/2024).

Dr. Luh Anik Mayani, dalam paparannya menyampaikan materi diplomasi bahasa dan budaya di KBRI Paris Perancis. Menurunya diplomasi bahasa Indonesia ini merupakan tanggung jawab semua pihak

“Kolaborasi untuk diplomasi bahasa perlu dilakukan semua pihak, baik diaspora, masyarakat Indonesia, pemangku kepentingan, perguruan tinggi, dan pihak lain,” terang Dr. Luh.

Dr. Suhaile, menyampaikan riset mengenai perbandingan bahasa dan sastra di Thailand dan Indonesia. Menurutnya, bahasa Indonesia adalah bahasa yang menarik dan mudah dipahami.

“Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang sederhana dan beragam. Status bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi di ASEAN menjadikan bahasa Indonesia diminati orang Thailand,” ujar Dr. Suhaile.

Dr. Aninditya menjelaskan mengenai analisis kebijakan bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran wajib jenjang SMA di Australia.

“Indonesia dan Australia memiliki hubungan yang erat. Australia memberikan dukungan besar kepada Indonesia saat perjuangan kemerdekaan di PBB tahun 1940,” ujar Dr Aninditya.

Prof. Imroatus menjelaskan materi mengenai reformasi kurikulum dalam kompetisi global, transformasi pembelajaran, dan kemampuan menerjemahkan. Kegiatan konferensi dilanjutkan dengan sidang pararel bagi para pemakalah. HUMAS UNS

Skip to content