Angkat Topik Penyakit Jantung Koroner, Poster Karya Mahasiswa FK UNS Raih Juara Favorit AESCULAPIUS Unika Atma Jaya

Angkat Topik Penyakit Jantung Koroner, Poster Karya Mahasiswa FK UNS Raih Juara Favorit AESCULAPIUS Unika Atma Jaya

UNS — Mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali menorehkan prestasi di kancah nasional. Mereka adalah Tyasno Koeshermanto, Vina Sari Nugrahaning Widi, dan Helena Adelia Prabowo dari Program Studi (Prodi) Kedokteran. Mereka bertiga baru saja meraih juara favorit kompetisi poster tingkat nasional ‘AESCULAPIUS’ pada Sabtu (19/3/2022).

Kompetisi dengan tajuk Atma Cordis Ilmiah “AESCULAPIUS” 2022 ini diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unika Atma Jaya, Yogyakarta. Tyasno dan timnya mengusung poster berisi informasi seputar Penyakit Jantung Koroner (PJK). Melalui poster berjudul “Yuk, Kenali PJK dengan CERMAT dan Cegah SEGERA”, mereka berhasil mengungguli 26 tim dari berbagai universitas.

“Kata CERMAT tersebut merupakan singkatan untuk gejala-gejala dari penyakit PJK, sedangkan kata SEGERA merupakan akronim dari upaya pencegahan PJK. Selain itu, dalam poster juga terdapat pengertian, angka kejadian di dunia dan Indonesia, faktor risiko serta komplikasi yang kami susun dengan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat,” jelas Tyasno kepada uns.ac.id, Selasa (22/3/2022).

Angkat Topik Penyakit Jantung Koroner, Poster Karya Mahasiswa FK UNS Raih Juara Favorit AESCULAPIUS Unika Atma Jaya

Tyasno mengaku senang dan tidak menyangka mendapatkan juara juara favorit. “Ini karena usaha kami menyebarluaskan poster ke teman-teman, keluarga, sosial media lainnya sehingga masyarakat bisa lebih peduli terhadap penyakit PJK yang sering terabaikan oleh masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu, anggota tim, Vina Sari Nugrahaning Widi menjelaskan bahwa mereka mengusung topik PJK karena kematian akibat jantung koroner diperkirakan akan meningkat menjadi 25 juta di dunia pada tahun 2030.

“Menurut WHO, sebanyak 17,9 juta orang meninggal akibat PJK di tahun 2015, mewakili 31% dari semua kematian global. Dari kasus tersebut, orang tua menjadi faktor risiko terbesar. Namun, tidak menutup kemungkinan umur remaja hingga dewasa juga bisa terkena PJK karena perubahan gaya hidup sehat,” jelas Vina.

Mahasiswa semester enam tersebut menambahkan bahwa saat ini masyarakat dipermudah dengan adanya food delivery ataupun makanan cepat saji yang kaya kolesterol dan rendah serat. Makanan ini dapat menimbulkan beberapa penyakit, seperti obesitas, diabetes melitus, hipertensi hingga penyakit jantung koroner.

“Selain itu, pandemi juga membuat masyarakat semakin sedikit berolahraga karena harus di rumah saja sehingga dapat menjadi salah satu faktor risiko terkena PJK ini,” imbuh Vina.

Sebelum mengakhiri wawancara, Helena Adelia Prabowo berharap agar poster publik ini dapat mengedukasi seluruh lapisan masyarakat sehingga jumlah kasus PJK sebagai penyebab kematian nomor 1 di dunia mampu ditekan. Humas UNS

Reporter: Bayu Aji Prasetya
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content