Aplikasi Mangan, Siap Jadi Referensi Wisata Kuliner Solo

Jeli melihat peluang pasar, jadi bekal Hamzah Abdullah menciptakan aplikasi berbasis android dan menjadi pemenang Mobile App Contest kategori pariwisata. Bersama Amelia Rahman dan Ely Desyanawati , Hamzah menciptakan aplikasi berbasis android yang diberi nama Mangan (Mobile Pangan). Aplikasi bikinan mahasiswa Teknik Informatika FMIPA UNS ini menyediakan informasi seputar kuliner Solo.

MANGAN
Aplikasi Mangan Siap diluncurkan tiga bulan mendatang.

“Kami bikin survei kecil-kecilan dan tanya tentang ikon makanan khas Solo. Ada yang bilang serabi, ada yang bilang intip, ada yang selat Solo. Kita pingin, dengan aplikasi yang kita buat, Solo dikenal dengan ikon kuliner tertentu,” jelas Hamzah saat ditemui, Jumat (3/6/2016). Hamzah melanjutkan, banyak dari responden yang ia temui mengaku, mencari informasi seputar kuliner Solo dengan memanfaatkan media sosial. “Padahal kalau di media sosial hanya menampilkan foto makanan dan sedikit informasi. Selain itu, tempat makan yang banyak modal bisa pasang iklan. Yang tidak punya modal ya tenggelam,” aku Hamzah.

Versi 2

Prototype Mangan yang diikutkan pada Mobile App Contest dalam Global Challenge 2016 sebenarnya merupakan versi kedua. Pada versi kedua ini, aplikasi Mangan mengalami perubahan konsep awal yakni dari pesan antar makanan menjadi portal informasi dengan fitur tambahan pesan antar makanan. Pada versi pertama, Hamzah mengakui tantangan terberat adalah berhadapan langsung dengan penyedia jasa antar makanan yang sudah populer di masyarakat. Apalagi penyedia jasa layanan tersebut sudah merambah Kota Solo. Penyesuaian konsep juga dilakukan Hamzah dan tim agar aplikasi bikinannya bisa masuk kategori pariwisata dalam Mobile App Contest.

Mangan menyuguhkan informasi seputar kuliner dengan berbagai kategori seperti tempat terdekat dan yang paling sering dikunjungi. Tim Mangan yakin cara ini mampu mempromosikan semua tempat kuliner di Solo. Selain informasi kuliner, Mangan juga dilengkapi dengan fitur tambahan Pesan Antar Makanan dan Pick Me. Pengguna aplikasi Mangan bisa memesan makanan dengan fitur Pesan Antar Makanan atau minta diantar ke tempat kuliner yang diingini dengan fitur Pick Me. Untuk itu Hamzah dan tim akan bekerja sama dengan penyedia jasa kurir yang sudah ada dan pemilik tempat makan. “Kami tidak ingin menciptakan usaha baru tapi mematikan (usaha) yang sudah ada. Jadi nanti kami akan bekerja sama dengan penyedia jasa yang sudah ada. Kami punya niatan untuk membuat jaringan kuliner di Solo,” tegas Hamzah mewakili kedua rekan timnya.

hamzah
Dari kiri Ely Desyanawati, Hamzah Abdulah, dan Amelia Rahman.

Rencana, aplikasi Mangan akan selesai dalam waktu tiga bulan ke depan. Tim Mangan mengaku tantangan dalam proses pengembangannya adalah mengumpulkan data kuliner serta review makanan yang ada di Kota Solo.

Global Challenge, Harapan Baru

Seperti dua tim pemenang Mobile App Contest yang lain, tim Mangan mendapat dana pengembangan aplikasi sebesar 25 juta rupiah dan trip ke pengembang aplikasi mobile di Singapura. Dalam proses penyelesaian aplikasi, para pemenang Mobile App Contest mendapat mentoring dari tim ahli.

“Ide dari anak-anak UNS mampu bersaing dan bisa diadu dengan mahasiswa dari universitas lain. Hanya saja masih harus mencari pengalaman. Salah satunya lewat kontes semacam ini,” Amel menjelaskan. Amel menuturkan banyak ide-ide hebat yang muncul dari teman-teman di progam studinya. Sayangnya, ide tersebut berhenti sampai tugas kuliah saja.

Menurut tim Mangan, untuk mengembangkan ide-ide tersebut dibutuhkan wadah atau klub, dan difasilitasi dengan sarana prasarana yang mendukung. “Semua orang bisa punya ide yang bagus tapi yang bisa mewujudkan idenya, itu yang baik. Event ini menjadi satu kesempatan mewujudkan ide kami, seperti harapan baru,” pungkas Hamzah menimpali temanya.[](red.uns.ac.id)

Skip to content