Bangun Asrama Mahasiswa, UNS Dapat Bantuan Kementerian PUPR

Asrama Mahasiswa

Asrama Baru untuk Mahasiswa UNS

Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mendapat bantuan hibah bangunan rusunawa 5 (lima) lantai dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang berlokasi di Ngoresan, Jebres, Surakarta. Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama, Widodo Muktiyo menjelaskan bahwa gedung tersebut akan dibuat 114 kamar yang sudah dilengkapi dengan meubelair, artinya siap dihuni. Gedung yang sudah dimulai proses pembangunannya direncanakan selesai akhir tahun ini dan akan dioperasikan mulai 2017.

Lebih lanjut, nantinya di sekitar asrama mahasiswa juga akan dibangun dan dilengkapi dengan masjid, sehingga asrama tersebut dapat dijadikan wahana pembinaan karakter dan kerohanian bagi mahasiswa yang menghuninya. “Di samping itu, asrama mahasiswa juga dihuni oleh para mahasiswa dari mancanegara (sebagai mahasiswa asing yang belajar di UNS) juga,” ungkap Widodo.

Asrama Mahasiswa yang sudah siap ditempati. Lokasi gedung asrama mahasiswa yang akan dibangun terletak di sisi utara asrama yang sudah ditempati tersebut.
Asrama Mahasiswa yang sudah siap ditempati. Lokasi gedung asrama mahasiswa yang akan dibangun terletak di sisi utara asrama yang sudah ditempati tersebut.

Kepala Badan Pengelola Usaha (BPU) UNS Eddy Triharyanto mengatakan bahwa bantuan ini merupakan salah satu program pemerintah pusat dalam rangka memberikan bantuan pembangunan rumah susun kepada tidak hanya perguruan tinggi, tetapi juga pemerintah kota/ kabupaten.

(Baca juga: Jalin Silaturahmi, BPU UNS Gelar Buka Bersama)

Lebih lanjut, pihaknya juga akan mempekerjakan dari kalangan profesional untuk mengelola asrama tersebut. Harapannya adalah bahwa dengan menggunakan jasa dari kalangan profesional bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar. BPU sendiri merupakan badan yang dibuat untuk mencari peluang-peluang untuk meningkatkan income generating (pendapatan tambahan) untuk UNS yang sesuai dengan peraturan perundangan. “Karena sebenarnya dana dari biaya SPP dan bantuan pemerintah itu tidak cukup untuk mencapai tujuan besar UNS menjadi universitas kelas dunia,” jelas Eddy.

Edi saat berikan sambutan dalam dalam acara buka bersama yang digelar oleh 3 badan usaha milik BPU, Hotel Pusdiklat, Pusbangnis, dan Asrama.
Eddy saat berikan sambutan dalam dalam acara buka bersama yang digelar oleh 3 badan usaha milik BPU, Hotel Pusdiklat, Pusbangnis, dan Asrama.

Sebagai tambahan informasi Eddy melanjutkan, “Visi BPU adalah menjadi badan pengelola usaha yang inovatif dan profesional dalam pengelolaan, pengembangan, dan mengoordinasikan unit usaha sehingga mampu mengoptimalkan perolehan sumber-sumber pendanaan universitas”. Beberapa unit usaha milik UNS yang dikoordinasikan oleh BPU, antara lain seperti asrama mahasiswa, Hotel Pusdiklat UNS, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), Pusbangnis (Pusat Pengembangan Bisnis) yang terletak di Purwosari, aset gelanggang olahraga (GOR UNS), mendukung dalam pemasaran/komersialisasi produk (spin-off) hasil-hasil riset yang dilakukan UNS, Bengkel/otomotif UNS yang selanjutnya dikembangkan menjadi transport center, UNS Press dan bookstore, Pengembangan UNS Medical Center (UMC) yang berjejaring dengan Rumah Sakit Pendidikan UNS (RSP UNS), dan lain sebagainya yang bersifat dan/atau bergerak di bidang usaha yang memiliki nilai profit. “Tentunya semua itu merupakan salah satu langkah untuk menopang penguatan pembiayaan akademik di UNS dalam mempersiapkan UNS sebagai PTN Berbadan Hukum (PTN-BH),” ungkap Eddy. [dodo.red.uns.ac.id]

Skip to content