Ayudia, Bayi Pertama yang Lahir di RSP UNS

what
Umi berdialog dengan Direktur RSP UNS, Prof. Zainal, sebelum pulang ke rumah.

Bayi mungil anak kedua pasangan Umi Uwaida (23) dan Suwanto (36) telah lahir di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Sebelas Maret (RSP UNS)  pada Selasa pagi (18/10/2016). Kelahiran ini menjadi momen penting untuk RSP UNS, yakni sebagai proses kelahiran pertama yang ditangani tim medis RSP UNS sejak diresmikan Agustus 2016 lalu.

Umi sudah memeriksakan kandungan di  RSP UNS sejak usia kandungan 5 bulan. “Subuh kemarin sudah mules kenceng langsung ke sini. Alhamdulillah sudah pembukaan 5, langsung ditangani bidan. Dokternya juga langsung datang,” tutur ibu muda ini menceritakan proses kelahiran anak keduanya.

Kelahiran berjalan lancar dengan proses normal. Umi ditangani oleh tim Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) RS UNS. Proses persalinan berlangsung selama 45 menit dari sejak Umi masuk ruang bersalin pada pukul 9.13 WIB dan dipimpin oleh dokter obsgin RSP UNS, dr. Dimas Mardiawan, dokter yang menanganinya saat konsultasi kandungan.

hh
Umi dan Ayudia, bayi yang baru dilahirkannya sebelum pulang dari rumah sakit.

“Waktu lahiran dibisiki terus, disemangati oleh tim dokter. Setelah bayinya keluar langsung ditaruh di dada untuk inisiasi menyusui dini,” tambah Umi sumringah. Suwarto, suami Umi juga menemani selama proses kelahiran bayi. “Iya, ditunggui suami sampai lahir,” tutur Umi tersipu malu. Bayi perempuan mereka yang lahir dengan bobot 2,5 kg dan panjang 47 cm ini kemudian diberi nama Ayudia Kinara Alinka.

Bebas Biaya

Kebahagiaan Umi dan Suwarto boleh jadi bertambah. Pasalnya, sejak periksa kandungan hingga melahirkan, Umi tidak pernah ditarik biaya oleh pihak rumah sakit. Umi juga sempat merasakan USG 4 dimensi, salah satu pelayanan yang dimiliki RSP UNS. “ Meski tidak ditariki uang, pelayanannya bagus, perawat dan dokternya baik. Biasanya kalau gratis kan seadanya,” aku Umi puas.

Direktur RSP UNS, Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp.PD-KR, FINASIM menjelaskan, sejak beroperasi, RSP UNS tidak menarik biaya apapun  sampai sistem manajemen siap. Seluruh biaya operasional rumah sakit, sementara, ditanggung oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, kementerian yang menaungi RSP UNS.

RSP UNS tercatat sudah menangani 360 pasien terhitung sejak diresmikan hingga 30 September 2016. Sementara bulan Oktober 2016, RSP sudah menangani 166 pasien. Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSP UNS sudah menangani 37 kasus. Dari semua pasien yang pernah berobat di RSP UNS, kebanyakan dari mereka periksa perihal kandungan.

whatsapp-image-2016-10-19-at-15-51-36-6
(dari kanan) dr. Tonang, Prof. Zainal, Umi, dan Suwarto foto bersama sebelum meninggalkan RSP UNS.

Tonang Dwi Ardyanto, dr.,Sp.PK., Ph.D, Wakil Direktur 1 RSP UNS menjelaskan, RSP UNS dilengkapi dengan IGD yang siap melayani 24 jam dan didukung oleh tim paramedis, dokter umum dan dokter spesialis. RSP UNS juga menyediakan layanan klinik umum, 9 klinik spesialis (anak, kandungan, mata, penyakit dalam, bedah, urologi, rehab medik, THT, serta kulit dan kelamin), psikologi, laboratorium kesehatan, dan konsultasi gizi. dr. Tonang juga menuturkan, dalam waktu dekat akan ditambah dengan layanan radiologi, USG 2 dimensi dan 4 dimensi, rontgen polos dan kontras, mammografi, panoramic dan CT-Scan 64 slices yang mampu digunakan untuk CT-Scan angiografi (pembuluh darah) sebagai layanan unggulan.

RSP UNS juga telah bekerja sama dengan BPJS kesehatan yang akan mulai diberlakukan November 2016. Terkaitan dengan peristiwa penanganan proses kelahiran pertama ini dr. Tonang menyambut baik sebagai peristiwa bersejarah di RSP UNS. “Tidak akan teruji kalau tidak melayani,” tegas dr. Tonang.[](nana.red.uns.ac.id)

Skip to content