Bagaimana Membangun Personal Branding bagi Job Seeker? Berikut Tips dari Webinar AIESEC in UNS

Bagaimana Membangun Personal Branding bagi Job Seeker? Berikut Tips dari Webinar AIESEC in UNS
Bagaimana Membangun Personal Branding bagi Job Seeker? Berikut Tips dari Webinar AIESEC in UNS

UNS — ‘Kesan’ merupakan salah satu hal penting yang menjadi penilaian recruiter atau perekrut kepada para kandidat pekerja di sebuah perusahaan. Bukan hanya dari curriculum vitae atau saat wawancara saja, ternyata first impression atau kesan pertama dapat diperoleh sebelum bertemu. Yaitu melalui personal branding yang terbentuk di media sosial.

Hal ini sangat penting karena setiap membuka lowongan, akan ada puluhan hingga ribuan pelamar. Terlebih di masa pandemi yang mana banyak hal dilakukan secara daring. Lalu, bagaimana membentuk personal branding di media sosial bagi para job seeker atau pencari kerja?

Firdani Apriana, HR Manager Satu Persen, pun membagikan tipsnya dalam webinar “Virtual Impact Circle #YOUthInAction: Boost Your Personal Capacity Through Social Media in Pandemic Covid-19” gelaran AIESEC in Universitas Sebelas Maret (UNS).

Perempuan yang akrab disapa Firda ini menuturkan, personal branding bagi job seeker adalah bagaimana membangun identitas profesional dan memiliki nilai unik untuk menarik perhatian perekrut. Tidak hanya tentang 2—3 hal unik yang dapat perekrut ingat, tetapi juga seberapa relevan hal-hal unik tersebut dengan pekerjaan dan perusahaan yang dilamar.

“Ada beberapa manfaat dari personal branding ini. Yakni menggambarkan kamu telah mengenal dirimu dengan cukup baik apa belum, menggambarkan reputasi dan bidang kemahiranmu, membedakan dirimu dengan kandidat lain, meningkatkan kepercayaan perekrut,” tutur Firda.

Lebih lanjut, Firda menjelaskan beberapa langkah yang dapat dilakukan. Pertama, define personal identity. Kita dapat mulai membangun pondasi personal branding dengan aset yang kita miliki.

Aset tersebut dapat meliputi skills & credentials, yaitu kemampuan kita, penghargaan apa saja yang diperoleh, serta apa saja sertifikasi dan pelatihan yang diikuti. Kemudian, passion and interests berupa apa ketertarikan kita dan industri apa yang ingin kita dalami. Lalu core values and beliefs, nilai dan keyakinan apa yang kita miliki.

“Teman-teman mau bangun personal branding harus punya aset. Kita bisa menampilkan di media sosial dengan cara yang humble. Kalau aku lebih ke cerita, up and downsnya seperti apa, kenapa aku bersyukur dengan capaian itu,” ujar Firda.

Kedua, memilih audiens. Sebab, tidak semua orang dapat menjadi target. Kalau menargetkan para perekrut, kita harus menyesuaikan konten dan pesan seperti apa yang tepat untuk para profesional.
Poin ketiga adalah mengomunikasikan personal branding. Salah satu caranya dengan konsisten di keseharian. Pastikan kita memperlihatkan personal branding dengan konsisten di kehidupan sehari-hari

Keempat, Online Presence is Key! Kehadiran di dunia maya adalah kunci. Pastikan bahwa personal branding kita juga terasa di dunia maya, terasa oleh siapa pun yang baru pertama kali mengunjungi halaman profil kita di akun mana pun yang dibuka untuk umum.

Kita dapat membuat atau minimal membagikan konten yang relevan dengan citra yang ingin dibangun. Tidak lupa, bersihkan berbagai jejak digital yang tidak relevan dan dapat mengurangi nilai kita.

Bagaimana Membangun Personal Branding bagi Job Seeker? Berikut Tips dari Webinar AIESEC in UNS

LinkedIn

Salah satu platform yang patut untuk diperhatikan ialah LinkedIn. Salah satu medsos tempat berkumpulnya para profesional. Di mana sudah sangat umum bagi para perekrut untuk melakukan pengecekan latar belakang kandidat di LinkedIn.

Oleh karenanya, sangat penting untuk para kandidat memastikan bahwa profil di LinkedIn lengkap, mencantumkan informasi terkini, aktif menggunakan LinkedIn sebagai medsos, dan membangun koneksi dengan pihak-pihak yang relevan dengan branding.

“Dari sini terlihat, oh dia bisa menampilkan diri dia dengan baik. Kandidat yang kita punya bisa merepresentasikan dirinya dengan baik,” ungkap Firda.

Dari beragam langkah di atas, sederhananya, kita harus memahami terlebih dulu tujuan, minat bakat, dan hal apa yang ingin kita capai kedepannya. Dalam proses tersebut, yang tidak boleh dilupakan adalah bagaimana menjadi diri sendiri. Tidak terbayang-bayang tujuan maupun standar sukses orang lain.

Kunci penting dari kesemuanya ialah tekad untuk segera mengeksekusi dan kerja keras untuk membangun pengalaman serta mengeksplor beragam kegiatan. Selamat mencoba! Humas UNS

Reporter: Kaffa Hidayati
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content