Bahas Kabar Industri Televisi saat ini, Prodi Ilmu Komunikasi UNS Gelar Kuliah Umum

Bahas Kabar Industri Televisi saat ini, Prodi Ilmu Komunikasi UNS Gelar Kuliah Umum

UNS — Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan kuliah umum komunikasi yang bertajuk ‘Apa Kabar Industri Televisi Hari Ini?’ pada Rabu, (23/3/2022) melalui Zoom Meeting.

Kuliah umum komunikasi ini diselenggarakan untuk mengetahui bagaimana persaingan industri televisi menghadapi disrupsi revolusi industri 4.0 dan disrupsi media, terutama di media baru. Dengan menghadirkan seorang pakar di bidangnya, Agus Mulyadi, Direktur Program dan Pengembangan Metro TV.

Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UNS, Sri Hastjarjo, Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kuliah umum komunikasi ini adalah event pertama yang merupakan implementasi perjanjian kerja sama antara UNS dengan Metro TV. “Ada banyak kegiatan di dalam perjanjian kerja sama ini, salah satunya kuliah pakar. Jadi nanti teman-teman Metro TV akan menyediakan narasumber pakar atau praktisi untuk membantu kita aktif materi perkuliahan ataupun nanti diskusi dengan teman-teman dosen untuk bisa update, terutama tentang penyiaran televisi,” jelasnya.

Mewakili fakultas, Wakil Dekan Bidang Akademik, Riset, dan Kemahasiswaan, Prahastiwi Utari, Ph.D., sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Prodi Ilmu Komunikasi. Dengan kuliah umum terkait dengan perkembangan industri televisi yang tentu saja terkait dengan perkuliahan yang ada di Prodi Ilmu Komunikasi, Prahastiwi Utari berharap nantinya bisa memberikan inspirasi untuk mahasiswa, baik dari Prodi S1 Ilmu Komunikasi maupun D3 Komunikasi Terapan, dan masyarakat umum yang hadir dalam acara ini. “Saya berharap materi yang disampaikan ini memberikan inspirasi untuk mahasiswa Komunikasi melihat kondisi kekinian dari industri pertelevisian. Karena ini adalah bagian dari mimpi kalian yang harus diwujudkan,” tutur Dra. Tiwi.

Bahas Kabar Industri Televisi saat ini, Prodi Ilmu Komunikasi UNS Gelar Kuliah Umum

Memasuki sesi pemaparan materi, Agus menegaskan sebelum mengetahui bagaimana industri pertelevisian dapat bertahan di tengah revolusi media, perlu dipahami terlebih dahulu perbedaan televisi dahulu dengan sekarang. Di antara perbedaan yang menonjol adalah teknologi siarannya. “Televisi dulu menggunakan siaran analog, seperti Megaherz, UHF, dan terbatas pada kualitas siarannya dan jarak siarannya. Sekarang beralih pada siaran digital, bukan berarti siaran online. Namun siaran dengan pendekatan kualitas HD, yang mana kualitasnya lebih bagus dan jernih. Di tahun ini sudah masuk transisi mulai menghentikan siaran analog,” ungkap Agus.

Bahas Kabar Industri Televisi saat ini, Prodi Ilmu Komunikasi UNS Gelar Kuliah Umum

Televisi tidak hanya bersaing dengan sesama televisi, tetapi televisi sudah bersaing lintas platform. Dari data 11 kota besar di Indonesia, internet adalah media tertinggi setelah televisi karena kenaikan kepemilikan smartphone. Dengan adanya disrupsi media ini, industri pertelevisian harus mengubah cara berperilaku. Di antaranya, berkompetisi dengan lebih sengit, mengembangkan monetizing, membangun kepemirsaan dan mengerti keinginan pemirsa. Humas UNS

Reporter: Erliska Yuniar Purbayani
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content