Belajar Membuat PKM Bersama LSP FKIP UNS

UNS – Untuk menyiapkan mahasiswa dalam ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2020, Lembaga Lingkar Studi Pendidikan (LSP) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengajak mahasiswa FKIP UNS untuk belajar membuat PKM. Kegiatan yang bertajuk PKM Preparation 2020 ini dilaksanakan pada Sabtu (4/7/2020) melalui aplikasi Google Meet yang diikuti oleh sekitar 130 peserta.

Dalam webinar yang dimoderatori oleh Rozin Fata Ulawan, mahasiswa Pendidikan Fisika ini menghadirkan dua narasumber yaitu Dr. Adam Wahida, selaku tim pengembang PKM UNS dan Raditya Setiawan, tim PKM Center UNS.

Raditya Setiawan menyampaikan bahwa alur perjalanan menuju Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) dimulai dari Pekan Ilmiah Mahasiswa (PIM) UNS, kemudian PKM pendanaan kementerian hingga berakhir pada Pimnas. Sejak 2019, UNS juga melakukan pendanaan internal bagi PKM yang memenuhi kriteria dalam PIM UNS.

Mahasiswa semester 8 tersebut juga membagikan tips dalam menggali ide untuk menulis PKM. “Kita perlu melakukan peninjauan terhadap penelitian sebelumnya, kemudian dapat juga dengan mencari kekosongan yang ada dalam kerangka masalah dalam hal penyelesaian. Filling the gap dalam menanggapi ide dapat dilakukan dengan melihat atau mengamati ide atau celah yang ada, terkait kekosongan pada celah dapat diisi dengan penelitian, kewirausahaan, pengabdian masyarakat, teknologi, atau gagasan konseptual,” jelasnya.

Raditya juga menceritakan bahwa dalam menyusun proposal PKM akan terasa berat, terlebih jika terdapat banyak revisi dari dosen pembimbing. Hal tersebut harus dimanfaatkan sebagai sarana memperbaiki agar proposal yang ditulis menjadi semakin bagus.

Dalam materi yang disampaikan oleh Dr. Adam, menjelaskan mengenai manfaat yang didapat ketika menulis PKM.
“Tujuan dari PKM adalah membentuk karakter mahasiswa agar menjadi kreatif, inovatif, objektif, dan kooperatif. PKM juga menjadi wadah kreatifitas mahasiswa serta wadah peningkatan mutu lulusan perguruan tinggi seperti academic knowledge, management skill, communication skill, dan skill of thingking. Selain itu, PKM juga mewadahi Tri Dharma Perguruan Tinggi,” jelasnya.

Dalam penulisan, dosen pembimbing berperan untuk merevisi penyusunan proposal, mendampingi, serta memberikan inisiasi kepada mahasiswa agar mahasiswa memiliki pandangan yang luas.

“PKM bukan hanya menjadi tanggung jawab mahasiswa, tetapi juga menjadi tanggung jawab dosen. Kemudian apabila sudah mendapat pendanaan, mahasiswa juga tidak boleh asal-asalan dalam menggunakan dana tersebut,” paparnya.

Para peserta sangat antusias dalam mengikuti webinar, hal tersebut ditunjukan melalui banyaknya peserta yang mengajukan pertanyaan. Salah satu pertanyaan tersebut datang dari mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran, Hani Febriyanti yang menanyakan perihal tips dalam membentuk kelompok PKM. Pertanyaan tersebut langsung ditanggapi oleh Dr. Adam, ia menjelaskan bahwa yang paling utama adalah memahami panduan terlebih dahulu.

“Setelah menemukan ide, kemudian menyesuaikan dengan ilmu atau bidang yang dimiliki, dianjurkan dalam satu kelompok lintas jurusan agar ide lebih inovatif. Misalnya Hani ada di jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran, lalu ingin membuat PKM yang berhubungan dengan desain, maka Hani bisa mencari teman yang ada di jurusan Pendidikan Teknik Bangunan atau Pendidikan Seni Rupa. Intinya adalah menyesuaikan ide PKM dengan jenis skema PKM, baru mencari teman satu kelompok,” jawabnya. Humas UNS

Skip to content