BEM FKIP UNS Gelar Diskusi Publik Daring

BEM FKIP UNS Gelar Diskusi Publik Daring

UNS — Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (BEM FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar diskusi publik dengan tema ‘Menilik Kesiapan Pembelajaran Tatap Muka: Sudah Sampai Mana?’. Acara digelar melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting dan disiarkan secara langsung melalui akun YouTube BEM FKIP UNS pada Minggu (2/5/2021).

Acara ini menghadirkan Dwi Ariyanto, S.STP. selaku Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Surakarta. Pada kesempatan ini, Dwi mewakili Gibran Rakabuming Raka selaku Wali Kota Surakarta yang berhalangan hadir saat acara berlangsung. Dwi membahas mengenai pelayanan pendidikan pada masa pandemi Covid- 19 di Kota Surakarta.

Ia menjelaskan, sedikitnya telah mengeluarkan 18 surat edaran kepada masyarakat terkait pembelajaran daring menyikapi pandemi Covid-19.

“Ketika pembelajaran daring mulai diterapkan, pemerintah sedikitnya telah mengeluarkan 18 surat edaran kepada masyarakat, terkhusus orang tua wali murid terkait dinamika pembelajaran yang tetap harus diberlakukan walaupun dengan banyaknya statement kontra yang saat itu masih banyak dilontarkan oleh orang tua wali murid,” terang Dwi.

Beberapa hal telah ditetapkan Pemerintah Kota Surakarta dalam menyongsong pembelajaran daring diantaranya adalah belajar dari rumah, pembatasan kegiatan sekolah, adanya protokol kesehatan yang diberlakukan, pembelajaran metode daring, sterilisasi sekolah, penyesuaian kurikulum dan beban belajar siswa, perubahan sistem penilaian, adanya Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang dilakukan secara daring, penyesuaian kebijakan pembiayaan Biaya Operasional Sekolah (BOS), dan penetapan standar media belajar juga sumber belajar.

Terdapat beberapa permasalahan yang muncul terkait pelaksanaan pembelajaran pada masa awal pandemi seperti  guru sulit untuk menentukan metode pembelajaran, terbatasnya ketersediaan internet dan ponsel bagi siswa, belum siapnya orang tua dalam mendampingi anak di rumah, dan guru terlalu banyak membebankan siswa dengan tugas-tugas yang berat.

Pemerintah Kota Surakarta telah mempertimbangkan beberapa solusi menyikapi hal tersebut. Diantaranya adalah adanya kebijakan mengenai pembagian posel sebanyak ± 3.000 buah yang belum termasuk laptop dan tablet. Lantas, Pemerintah menyarankan agar guru membangun komunikasi yang baik dengan orang tua terkait pentingnya pendampingan anak saat proses pembelajaran di rumah. Pemerintah juga menghimbau guru agar tidak memberikan tugas terlalu berat kepada siswa. Selanjutnya, terdapat peningkatan kompetensi guru dan tersedianya referensi yang baru dan memadai.

Di akhir sesi, Dwi berpesan agar mahasiswa terus menjaga idealismenya.

“Jaga idealisme teman- teman mahasiswa untuk terus belajar dan mengikuti pengabdian di masyarakat serta tetap jaga protokol kesehatan sehingga wabah Covid-19 ini bisa segera berlalu dan dapat melaksanakan aktivitas seperti sedia kala,” pesannya. Humas UNS

Reporter: Zalfaa Azalia Pursita
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content