BEM UNS dan Dokter Tirta Ajak Mahasiswa Lawan Covid-19

UNS – Diskusi membahas peran mahasiswa dalam melawan Covid-19 diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bersama dengan dr. Tirta Mandira Hudhi. Kegiatan bertajuk Yuenes Ngabuburit ini berlangsung pada Kamis (21/5/2020) melaui Instragram Live akun BEM UNS. Kurang lebih 1.000 orang bergabung menyimak diskusi tersebut.

Sebelum memulai diskusi dengan dr.Tirta, M. Zainal Arifin selaku Presiden BEM UNS dan moderator pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa saat ini BEM UNS telah melakukan penggalangan donasi yang disalurkan ke Rumah Sakit (RS) UNS dan sekitar Solo. Selain itu juga sedang berlangsung agenda galang donasi yang berlangsung mulai 20 April 2020 lalu sampai target terpenuhi. Hasil donasi tersebut akan digunakan untuk pengadaan diantaranya 1.000 masker, 1.000 paket Sembako, 50 paket penyemprotan disinfektan dan lain-lain.

Saat ini menurut laporan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, per hari Kamis pasien postif Covid-19 mencapai 20.162 orang, 1.278 orang meninggal dunia dan 4.838 sembuh. Peningkatan pasien postif pada hari tersebut sejumlah 973 pasien (merupakan jumlah tertinggi). Informasi terbaru ini menjadi pemantik diskusi bersama dr.Tirta, setelah bergabung dalam Instragram Live akun BEM UNS.

Sebagai seorang dokter dan relawan yang terus menerus berkontribusi dalam penanganan Covid-19, dr. Tirta menyampaikan kekecewaannya terhadap masyarakat yang tidak mematuhi pemerintah. Tidak hanya masyarakat awam, dr. Tirta juga menyampaikan keprihatinan terhadap sikap beberapa influencer muda yang tidak bisa memberikan contoh baik kepada masyarakat.

Diakui dr.Tirta bahwa saat ini tenaga medis, relawan dan beberapa orang yang masih harus terjun di lapangan untuk menangani permasalahan Covid-19 mencapai tingkat stress yang tinggi. Karena pasien terus bertambah, ditambah dengan sikap dari beberapa pihak yang tidak bisa bekerja sama untuk memutus penyebaran Covid-19.

Selama ini pemerintah telah berupaya untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Namun setiap kebijakan yang diambil oleh Presiden selalu mendapat respon berbagai sudut pandang. Tidak ada yang mudah dalam kondisi seperti ini. Jika sikap dari masyarakat tidak segera berbenah maka permasalahan Covid-19 masih akan terus berlanjut.

“Saat ini sebagai mahasiswa hal yang bisa kalian lakukan adalah mengedukasi lingkungan sekitar tempat tinggal kalian. Minimal di tingkat RT, kalian bisa memberikan edukasi apa itu Covid-19,” ujar dr. Tirta dengan semangat.

Bukan tanpa bukti dr. Tirta mengatakan hal tersebut karena ia mengalami sendiri. Ketika menjumpai seorang pedagang makanan yang menggunakan masker, kemudian ditanya alasannya menggunakan masker apa. Orang tersebut menjawab tidak mengerti dan cenderung mengikuti arus saja. Hal ini tentu sangat disayangkan.

Selain itu, saat kondisi seperti sekarang ini, menurut dokter lulusan Universitas Gajah Mada ini penting untuk melakukan koordinasi dan komunikasi yang baik. Sebagai masyarakat mendengarkan himbauan dari pemerintah wajib untuk dilakukan. Dukungan kecil yang dilakukan satu orang akan berdampak besar bagi yang lain.

“Satu komando dari pemerintah yaitu presiden kita jalankan,” tegas dr. Tirta.

Gotong royong mandiri untuk bisa berkontribusi di masa ini penting untuk diterapkan. Dengan menerapkan tetap berada dirumah bagi yang tidak berkepentingan, menjaga jarak fisik, mencuci tangan dengan langkah yang benar, menjaga pola makan dan tetap hidup sehat sangat membantu untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Edukasi melalui iklan layanan masyarakat juga perlu untuk terus dilakukan dengan penyampaian yang baik dan benar. HUMAS UNS/Ratri

Skip to content