Berdayakan Masyarakat Desa Gabus Melalui Inovasi, Kelompok 343 KKN UNS Buat Cookies dari Bahan Bekatul

Berdayakan Masyarakat Desa Gabus Melalui Inovasi, Kelompok 343 KKN UNS Buat Cookies dari Bahan Bekatul

UNS — Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang tergabung dalam kelompok 343 menciptakan sebuah inovasi dari bahan bekatul. Bekatul yang secara ekonomis memiliki nilai jual rendah, kini disulap oleh kelompok 343 KKN UNS menjadi kudapan yang memiliki nilai jual tinggi. kudapan tersebut adalah cookies.

Bersama dengan ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dari Desa Gabus, Sragen, Jawa Tengah, kelompok 343 KKN UNS mengenalkan kudapan yang diberinya nama ‘KuBe’. KuBe merupakan singkatan dari Kue Bekatul. Sesuai namanya pembuatan kue cookies yang diajarkan oleh kelompok 343 KKN UNS ini berasal dari bahan bekatul.

Ditemui oleh tim uns.ac.id, ketua kelompok 343 KKN UNS mengatakan bahwa pelatihan pembuatan KuBe lantaran mayoritas mata pencaharian masyarakat di Desa Gabus adalah petani. Oleh karena itu, produksi tanaman padi di sini sangat besar.

“Rata-rata dalam setahun para petani dapat memanen sebanyak dua kali panen padi. Padi inilah yang kemudian dijual ke tempat penggilingan padi. Dan proses penggilingan ini kemudian menghasilkan produk berupa beras dan sisa air padi yang biasa disebut dengan bekatul,” ujar Rina sebagai ketua kelompok 343 KKN UNS pada Rabu (25/8/2021).

Selama ini, masyarakat Desa Gabus, Sragen, Jawa Tengah menilai bahwa bekatul hanya dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, seperti sapi, ayam, bebek, dan kambing. Akibatnya, ketersediaan bekatul yang melimpah dan tidak diolah secara optimal membuat harga jual bekatul menjadi rendah. Oleh karena itu, untuk meningkatkan harga jual bekatul, kelompok 343 KKN UNS memberikan edukasi terkait manfaat dan kandungan bekatul kepada ibu-ibu PKK di Desa Gabus, Sragen, Jawa Tengah.

“Bekatul itu bermanfaat bagi kesehatan pencernaan dan baik untuk program diet. Bekatul juga tinggi serat dan rendah gula. Konsumsi bekatul juga baik untuk penderita diabetes,” ujar Nura, salah satu anggota Kelompok 343 KKN UNS.

Berdayakan Masyarakat Desa Gabus Melalui Inovasi, Kelompok 343 KKN UNS Buat Cookies dari Bahan Bekatul

Tidak hanya meingkatkan harga jual bekatul, pengolahan bekatul menjadi cookies juga membuka peluang usaha bari masyarakat di sekitar Desa Gabus, Sragen, Jawa Tengah. Bahkan kelompok 343 KKN UNS juga membekali ibu-ibu PKK dengan ilmu packaging. Mereka menyarankan agar KuBe dikemas dalam standing pack yang telah diberi stiker khusus sehingga terlihat lebih menarik.

Selain itu, kelompok 343 KKN UNS juga membekali ibu-ibu PKK dengan materi kewirausahaan, terutama dalam pemasaran produk KoBe yang akan dipromosikan dan dipasarkan melalui e-commerce. Hal tersebut mengundang antusiasme dari ibu-ibu PKK. Mendekati hari dilaksanakannya kegiatan, yakni pada Senin (23/8/2021), ibu-ibu PKK semakin sering menanyakan persiapan kegiatan tersebut.

Dibantu dengan aparat satgas Covid-19 dan mengantongi izin dari Kepala Desa Gabus, Sragen, Jawa Tengah kegiatan pelatihan bekatul menjadi cookies tersebut dapat dilaksanakan secara luring dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, yakni tetap mengenakan masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumuman melalui sistem kuota maksimal 30 orang.

Melalui sosialisasi inovasi pengolahan bekatul ini diharapakan dapat memberdayakan masyarakat Desa Gabus secara ekonomi melalui optimalisasi pengolahan bekatul menjadi cookies. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat mengankat swasembada pangan nasional.

“Pengoptimalan pengolahan bekatul ini kalau bisa jadi ladang bisnis bagi mereka sehingga menambah penghasilan di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) saat ini,” pungkas Rina. Humas UNS

Reporter: Alinda Hardiantoro
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content