Search
Close this search box.

Bersama LPKA Kelas II Yogyakarta, Tim PKM PM UNS Fasilitasi ABH Salurkan Emosi melalui Art Therapy

UNS — Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil tingkatkan regulasi emosi Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH). Tim ini dipimpin oleh Ni Komang Widyastuti dari Fakultas Psikologi UNS bekerja sama dengan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Yogyakarta yang berlokasi di Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta.

Tim ini beranggotakan Nethania Shellin Sinaga dan Halida Aisha Nadini yang juga merupakan Mahasiswa Fakultas Psikologi, Izza Namira Assabila dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), dan Riska Sasi Yuniar dari Fakultas Hukum (FH).

Ide awal dari penelitian ini adalah kesadaran tim bahwa banyak ABH yang ‘terpukul’ dengan kenyataan bahwa mereka harus menjalani masa binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Kondisi jauh dari orang tua dan teman pun semakin membuat mereka merasa sedih. Selain itu, kegiatan yang monoton membuat mereka merasa bosan. Terkadang kondisi seperti ini membuat ABH sering menangis, menyendiri, bahkan menimbulkan kekacauan dengan sesama penghuni Lapas. Oleh karena itu, tim PKM bidang Pengabdian Masyarakat (PM) berinisiatif untuk membuat program dengan nama SEMESTAKU.

SEMESTAKU merupakan wujud dari PKM PM dengan judul “Upaya Rekonsiliasi Guna Meningkatkan Kualitas Hidup pada Anak yang Berhadapan dengan Hukum di LPKA Kelas II Yogyakarta”. Salah satu program dari SEMESTAKU berfokus pada regulasi emosi. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat (15/9/2023) di LPKA Kelas II Yogyakarta yang menjadi tempat tinggal mereka selama menjalani masa binaan.

Ada beberapa kegiatan menyenangkan yang dilakukan untuk meningkatkan pemahaman ABH mengenai regulasi emosi, seperti pemaparan materi dan menonton film mengenai emosi. Selain itu, tim PKM-PM juga menggandeng seorang konselor dan praktisi Art Therapy, Agnes Novita AP, S.Psi, CTC, C.MNLP. untuk memberikan training bagi ABH. Secara keseluruhan, kegiatan ini berlangsung selama enam jam yang terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama berisi pemaparan materi dan menonton film, sedangkan sesi dua berisi training Art Therapy.

Pertama, pemaparan materi mengenai emosi dilakukan secara interaktif antara pembawa materi dan ABH. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman ABH mengenai emosi. Selain mengenal apa itu emosi dan jenis-jenis emosi dalam diri, ABH juga diajarkan cara untuk mengatur emosi.

Kedua, ABH diajak untuk menonton sebuah film mengenai emosi. Setiap anak menonton film dengan saksama dan antusias. Bahkan, salah satu anak binaan dengan inisial A mengaku terbawa suasana dan menjadi rindu dengan keluarga di rumah. Selain itu, beberapa anak binaan juga mengaku bahwa mereka lebih memahami mengenai emosi negatif dan emosi positif.

Ketiga, sesi Art Therapy bersama Agnes. Sesi ini diawali dengan Agnes yang mengenalkan apa itu Art Therapy. Agnes menjelaskan,

“Aktivitas ini dikatakan Art Therapy karena akan ada perilaku dan perasaan yang diubah. Perasaan yang membuat tidak nyaman akan diubah menjadi lebih nyaman, dan perilaku yang kurang pas akan diubah menjadi lebih pas,” terang Agnes.

Pada sesi ini, anak-anak terlihat bersemangat dalam mengikuti Art Therapy. Salah satu ABH berinisial J merasa ini menjadi kegiatan yang baru dan menarik baginya.

“Kegiatan ini merupakan yang kegiatan baru dan menarik, karena sebelumnya mereka jarang sekali menggambar dan mewarnai di LPKA,” ujar J.

Walaupun kegiatan berlangsung kurang lebih 2 jam, ABH tidak merasa bosan. Mereka bahkan mampu mengekspresikan emosi dengan sangat baik. Mereka berhasil menciptakan banyak simbol baru untuk hidup mereka.

“Karena setiap simbol yang digambarkan menandakan usaha kedepan untuk menjadi pribadi yang berani memberi warna pada hidup,” tambah Agnes.

Di akhir kegiatan, Agnes meminta salah satu ABH memberikan feedback terhadap kegiatan ini. Salah satu ABH dengan inisial D merasa kegiatan ini memberikan ketenangan bagi pikiran dan membawa kebahagiaan. Agnes juga menyampaikan harapan atas rangkaian kegiatan yang telah dilakukan.

“Semoga dengan ini teman-teman bisa menyadari jika kita semua berharga, berwarna, dan setiap masalah ada jalan keluarnya sehingga kita tidak perlu stuck di satu titik saja. Belajarlah banyak hal, kenali, rangkai, dan bentuk dirimu jauh lebih baik untuk masa depan,” harap Agnes.

Melalui kegiatan ini, Tim PKM PM berhasil membuat ABH mengekspresikan emosi mereka dengan sangat baik. Para Mahasiswa UNS ini berharap agar kegiatan ini menjadi inspirasi bagi masyarakat luas, sehingga kegiatan tidak hanya berhenti di LPKA Kelas II Yogyakarta saja. Humas UNS

Reporter: R. P. Adji

Redaktur: Dwi Hastuti

Scroll to Top
Skip to content