Bersama UNS, TNI AU Dirikan SMA Pradita Dirgantara

UNS – TNI-AU – YASARINI. Kerja sama antara Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) dan Yayasan Ardhya Garini (Yasarini) adalah berupa pendirian sekolah kedirgantaraan bernama SMA Pradita Dirgantara. Kerja sama dituangkan dalam penandatanganan MoU dan MoA oleh Rektor UNS, Ravik Karsidi dengan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bertempat di Gedung Rektorat UNS, Senin (17/4/2016).

Menindaklanjuti piagam kerja sama, penandatanganan juga dilakukan oleh Pembina Yayasan Ardhya Garini (Yasarini), Nanny Hadi Tjahjanto, dengan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS, Joko Nurkamto, dan Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama UNS, Widodo Muktiyo.

Penandatanganan MoU dan MoA antara UNS oleh Rektor UNS, Ravik Karsidi dengan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto

Ravik mengungkapkan UNS siap untuk mendampingi, menyinergikan dan memanfaatkan sumber daya manusia serta fasilitas sarana-prasarana yang dimiliki UNS dan TNI AU.

“Dengan Akreditasi A Unggul, kami memberanikan diri untuk mendampingi Yasarini merintis sekolah ini mulai dari menyiapkan kepala sekolah, guru, kurikulum dan berbagai pendampingan lainya,” ujar Ravik.

SMA Pradita Dirgantara akan dibangun di area Lanud (Landasan Udara) Adi Soemarmo yang ditargetkan selesai pada tahun ajaran baru 2018/2019 agar dapat dimanfaatkan untuk penerimaan siswa baru. Hadi Tjahjanto menjelaskan bahwa sekolah unggulan ini dirancang untuk membentuk karakter peserta didik yang memiliki intelektualitas serta nilai-nilai luhur budaya bangsa dan berwawasan kedirgantaraan sehingga tidak jauh berbeda dengan SMA Taruna Nusantara di Magelang.

“SMA Pradita Dirgantara merupakan sekolah umum yang pembelajarannya menerapkan kurikulum dengan memasukkan nilai-nilai kedirgantaraan, sehingga bisa menghasilkan sumber daya manusia unggulan yang punya kemampuan dan menguasai kedirgantaraan. Lulusannya nanti bisa melanjutkan ke akademi TNI, akademi kepolisian, atau di universitas,” jelasnya.

Fasilitas yang akan dibangun di lahan seluas 6 hektare tersebut nantinya meliputi gedung utama, asrama putra dan putri, perpustakaan digital, laboratorium, gedung olahraga, kantin, masjid, gereja, pura dan perumahan guru. Sekolah ini dibuka untuk 150 siswa lulusan SMP umum dari seluruh Indonesia. Seluruh biaya pendidikan akan ditanggung oleh pemerintah. Sekolah unggul ini nantinya akan melakukan seleksi ketat terhadap siswa yang akan masuk agar tercetak lulusan yang berkualitas. humas-red.uns/Ang/Dty

Skip to content