Buka Pembekalan Magang, Dekan FKIP UNS Dorong Mahasiswa Jadi Problem Solver

UNS – Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Dr. Mardiyana, mendorong mahasiswa peserta Magang Kependidikan pada semester 7 mendatang agar menjadi problem solver di tengah pandemi Covid-19 yang mengharuskan kegiatan belajar mengajar di sekolah digelar secara daring.

Dalam Pembekalan Mahasiswa Magang Kependidikan 3 FKIP UNS yang digelar melalui Zoom, Rabu (29/7/2020) pagi, Dr. Mardiyana mengatakan kondisi pandemi Covid-19 haruslah dijadikan peluang bagi mahasiswa peserta Magang Kependidikan untuk mencari cara yang solutif dan kreatif dengan dilandasi rasa kepedulian dan kesungguhan hati.

“Saya kira dengan kondisi seperti ini, kemarin dari Unit Pengelola Praktik Kependidikan Terpadu (UP2KT) sudah menyiapkan secara maksimal Magang Kependidikan agar tetap berjalan sesuai jadwal. Dan, beberapa alternatif sudah disiapkan oleh teman-teman di UP2KT,” ujar Dr. Mardiyana.

Pada Magang Kependidikan 3 tahun ini, UP2KT sebelumnya telah menyiapkan sejumlah alternatif. Pertama, kegiatan Magang Kependidikan tetap digelar secara luring. Kedua, Magang Kependidikan digelar secara daring. Dan ketiga, Magang Kependidikan menggunakan metode blended learning dengan menggabungkan pembelajaran secara luring dan daring.

Namun, atas rekomendasi dan pertimbangan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kota Surakarta dan UNS, Magang Kependidikan 3 FKIP tahun ini harus digelar secara daring.

“Karena kondisi Solo akhir-akhir ini pandemi Covid-19 masih belum berakhir sehingga dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kota Surakarta dan UNS tidak mengijinkan kegiatan secara tatap muka sehingga mau tidak mau kegiatan harus terus berjalan tapi secara daring,” lanjut Dr. Mardiyana.

Di tengah situasi sulit akibat pandemi Covid-19 yang mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah, Dr. Mardiyana mengingatkan apabila permasalahan yang akan dihadapi mahasiswa peserta magang sangat banyak.

Untuk itu, Dr. Mardiyana meminta mahasiswa peserta magang untuk bekerja sama dan berkoordinasi secara aktif dengan Kepala Program Studi (Kaprodi), kepala sekolah di sekolah mitra, dosen pembimbing, mahasiswa magang, dan peserta didik.

Usai dibuka oleh Dr. Mardiyana, Wakil Dekan bidang Akademik FKIP UNS, Prof. Slamet Subiyantoro, dalam sesi pembekalan magang menyampaikan materinya mengenai indikator guru profesional.

Dalam hal ini, seorang guru dapat dikatakan profesional jika memenuhi sejumlah indikator. Yaitu memiliki keterampilan mengajar yang baik (good teaching skill), memiliki wawasan yang luas (knowledgeable), sikap profesional (professional attitude), menguasai media pembelajaran (learning equipment), penguasaan teknologi (technologist), menguasai kurikulum (dynamic curriculum) dan menjadi teladan yang baik (good example).

Ia juga mengingatkan mahasiswa peserta magang mengenai Focus Group Discussion (FGD) yang akan digelar pada akhir program magang.

“FGD dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan daya berpikir kritis mahasiswa terhadap masalah-masalah yang dihadapi, dan peserta FGD adalah seluruh peserta magang di sekolah mitra, guru pamong, dan dosen pembimbing,” terang Prof. Slamet Subiyantoro.

Dalam laporan Pembekalan Mahasiswa Magang 3 FKIP UNS, Kepala UP2KT, Prof. Leo Agung mengatakan total peserta magang pada Magang Kependidikan 3 diikuti oleh 1.980 mahasiswa.

“Perlu saya laporkan kepada Bapak Dekan dan para Wakil Dekan FKIP UNS bahwa undangan saat ini meliputi S1 reguler Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Solo dan Kebumen sehingga ini puncaknya ada sekitar 1.980,” jelas Prof. Leo Agung. Humas UNS

Reporter: Yefta Christopherus AS
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content