Search
Close this search box.

Cerita Agnes dan Thomas, Personel Paduan Suara Nasional GBN 2021 dari UNS

UNS — Bulan Agustus selalu identik dengan suasana perayaan HUT Republik Indonesia. Banyak momen dan cerita yang tersaji dalam perayaan tersebut, mulai dari yang haru, inspiratif, hingga menggembirakan. Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, pun barangkali menjadi satu di antara banyak momen yang masih membekas di benak masyarakat.

Salah satu bagian penting dan sering membuat perhatian khalayak dalam rangkaian upacara tersebut ialah penampilan apik dari Paduan Suara dan Orkestra Gita Bahana Nusantara (GBN), meski tahun ini tampil secara virtual. GBN merupakan paduan suara di bawah asuhan Kemdikbudristek yang terdiri atas pemusik dan vokalis muda pilihan dari seluruh provinsi di Indonesia

Membanggakannya, dua mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil menjadi personel GBN 2021 sebagai salah dua perwakilan Provinsi Jawa Tengah. Mereka adalah Agnes Dinar Nugraheni dari Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP dan Thomas Gillindra Anma Pradana dari Prodi Ekonomi Pembangunan FEB.

Tergabung bersama ratusan putra-putri daerah dari berbagai provinsi di Indonesia, Agnes terpilih untuk bernyanyi dengan jenis (ambitus) suara alto. Sementara Thomas, bernyanyi untuk suara bass.

Secara terpisah, uns.ac.id pun berkesempatan untuk mengulik perjalanan keduanya melalui pesan singkat WhatsApp pada Rabu (18/8/2021).

Jalan Panjang Agnes ke GBN Nasional dan Kecintaan pada Musik

Untuk menyandang gelar personel GBN dan tampil di Istana Merdeka tentu bukan sesuatu  yang mudah. Bahkan Agnes harus mengalami beberapa kali kegagalan semenjak pertama kali mencoba ikut seleksi pada tahun 2018 lalu saat masih menyandang status siswa SMA N 1 Sukoharjo.

Seleksi tingkat provinsi pada 2021 ini merupakan pengalaman ketiga Agnes, yang mana sebelumnya ia belum berhasil menjadi perwakilan di kancah nasional. Tahun 2018 ia ditunjuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sukoharjo dan memperoleh juara 2 di provinsi. Tahun 2019 ditunjuk lagi, tetapi belum juga memperoleh juara 1.

Kendati demikian, mahasiswa angkatan 2020 ini tetap gigih dan terus berlatih. Menurutnya, saat ia gagal masuk ke GBN berarti ada hal-hal yang perlu diperbaiki. Ia pun termotivasi dengan komentar para juri saat seleksi tingkat provinsi pada 2019. Ada juri yang mengatakan bahwa suara alto Agnes bagus, tetapi materi bernyanyinya harus diperbaiki lagi.

Cerita Agnes dan Thomas, Personel Paduan Suara Nasional GBN 2021 dari UNS

“Dari situ aku berpikir, oh aslinya aku tuh bisa, aku tuh mampu. Tapi, effort-nya harus ditambah lagi. Tahun ini, Agnes sempatin les. Puji Tuhan jalannya lewat beliau (pelatih) Agnes bisa lolos,” ungkapnya.

Keberhasilan Agnes pada 2021 ini juga sempat diwarnai penantian selama satu tahun. Seharusnya Agnes mengikuti seleksi untuk GBN tahun 2020. Akan tetapi, karena pandemi Covid-19, seleksi tingkat provinsi tidak dilakukan. Personel yang bertugas pada 2020 ialah personel GBN tahun 2019.

Melihat perjalanannya, Agnes merasa sangat terharu dan bangga menjadi perwakilan Jawa Tengah. Meski hanya latihan bersama selama belasan hari dan bertugas untuk sehari saja via daring, gelar sebagai alumni GBN merupakan gelar seumur hidup yang sudah lama ia impikan.

“Penantian bertahun-tahun. Agnes bisa mengambil hikmah kenapa baru lolos di 2021 ini. Tuhan baik banget. Tuhan kalau menyiapkan sesuatu itu pasti indah pada waktunya. Kalau ingat prosesnya, waduh dulu aku berjuang ternyata panjang sekali, it’s so wonderful,” imbuh Agnes.

Kemauan kuat Agnes untuk tampil sebagai salah satu personel GBN tidak terlepas dari kecintaannya terhadap musik dan bernyanyi. Sedari kecil, ia telah bergelut dengan musik, bermain organ, bermain keyboard. Bahkan, ia aktif menjadi organis di gereja.

Lebih khusus, kecintaan terhadap paduan suara juga sudah dipupuk semenjak TK. Di bangku SMA, ia berhasil meraih prestasi gemilang bersama kelompok paduan suara sekolahnya. Dan kini, Agnes pun tergabung dalam PSM Voca Erudita UNS.

Music is another side of me. Melalui musik aku bebas berekspresi dan menjadi diri sendiri.”

Thomas: Mengembangkan Bakat yang Tuhan Berikan

Seperti halnya Agnes, Thomas tentu memiliki alasan mengikuti seleksi GBN 2021. Mahasiswa asli Surakarta ini ingin lebih mengembangkan bakat yang Tuhan berikan kepadanya. Keputusan ini tentu tepat, mengingat banyak materi baru dan sesi latihan yang digelar selama persiapan tampil di upacara peringatan HUT RI di Istana Merdeka.

Tekad itu pun selaras dengan harapan kedua orang tuanya yang sangat mendukung bakat bernyanyinya. Sejak SD, Thomas diizinkan untuk mengikuti paduan suara gereja. Hingga di bangku perkuliahan, orang tuanya pun mendukung Thomas untuk berkarya bersama PSM Voca Erudita UNS.

“Mereka selalu mendoakan saya jika saya akan lomba. Di masa perkuliahan ini, orang tua saya juga mendukung untuk mengikuti PSM Voca Erudita. Mereka berharap agar bakat yang Tuhan berikan kepada saya dapat terus dikembangkan dan berguna bagi diri maupun orang lain,” ujar mahasiswa angkatan 2020 ini.

Saat ditanya perihal kesan yang diperoleh selama bergabung dengan GBN 2021, Thomas mengaku perasaannya campur aduk. Di satu sisi, ia tentu bangga menjadi delegasi Provinsi Jawa Tengah dalam GBN 2021. Di sisi lain, sejujurnya ia sedih karena tidak bisa tampil di istana secara langsung dan bertemu dengan teman-teman dari seluruh Indonesia.

Cerita Agnes dan Thomas, Personel Paduan Suara Nasional GBN 2021 dari UNS

“Kami merasa sedih akan hal itu. Tetapi di tengah kekecewaan tersebut, saya dikuatkan oleh teman-teman sesama GBN 2021. Saya kehilangan kesempatan untuk pergi ke istana, tapi saya mendapatkan teman-teman luar biasa yang bisa berjalan bersama walau kami dibatasi sekat-sekat virtual,” imbuh Thomas.

Melalui beragam proses secara virtual, tentu ada tantangan dan hambatan yang Thomas hadapi. Salah satunya ia harus merekam suara untuk lagu yang akan diputar pada upacara HUT RI pada dini hari. Sebab, audio yang dikirimkan tidak boleh ada gangguan, seperti suara hewan, angin, dan lain-lain.

Harapan

Di akhir perbincangan, Thomas dan Agnes sama-sama menyematkan sebuah harapan.  Thomas berharap, pengetahuan vokal yang ia peroleh selama GBN 2021 dapat menjadi bekal untuknya sehingga menjadi lebih baik lagi dan makin bermanfaat bagi sesama.

Sementara itu, Agnes berharap, apa yang ia capai di GBN 2021 ini dapat memotivasi generasi muda lainnya. Terutama mahasiswa UNS yang berbakat di bidang ini untuk mengikuti GBN tahun-tahun selanjutnya. Humas UNS

Reporter: Kaffa Hidayati
Editor: Dwi Hastuti

Scroll to Top
Skip to content