Desain Balai Warga Berbahan Bambu Karya Tim Mahasiswa Arsitektur UNS Sabet Juara Satu Arzenith 2021

Desain Balai Warga Berbahan Bambu Karya Tim Mahasiswa Arsitektur UNS Sabet Juara Satu Arzenith 2021

UNS — Tim mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta keluar sebagai pemuncak pada kompetisi Arzenith 2021. Mereka adalah Mazza Zulfikar, Izza Dennas, dan Fandi Adam, mahasiswa Program Studi (Prodi) Arsitektur Fakultas Teknik (FT) UNS. Prestasi tersebut berupa juara satu Sayembara Desain Balai Warga yang diraih atas karya mereka yang bertajuk “Bale Bambung”.

Kepada uns.ac.id, mereka menjelaskan Bale Bambung merupakan desain balai warga yang mengambil bentuk arsitektur organik yang mencontoh pada alam. Uniknya, Bale Bambung menggunakan bambu sebagai material utama bangunannya. Bentuknya pun terinspirasi dari rebung atau tunas bambu. Hal tersebut erat kaitannya dengan lokasi yang dipilih oleh mereka, yaitu Dusun Ngadiprono, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung. Untuk saat ini, lokasi tersebut dipilih hanya untuk keperluan perlombaan.

Lokalitas Dusun Ngadiprono yang memiliki sumber daya bambu melimpah menjadikannya sebagai daya tarik khusus. Ditambah lagi, terdapat Pasar Papringan yang menjadi pusat perekonomian dengan kerajinan, makanan, dan hasil bumi sebagai komoditas utamanya. Sayangnya, pandemi memaksa Pasar Paringan tutup untuk waktu yang lama dan menghambat perputaran ekonomi warga. Maka dari itu, makna filosofis yang terkandung dari desain balai warga ini sebagai awal mula perubahan baru yang lebih baik bagi Dusun Ngadiprono di masa pandemi.

“Makannya kita coba membuat balai warga yang bisa mendukung Pasar Papringan itu. Jadi, setelah masa peralihan dari pandemi, Pasar Papringan bisa pulih lagi dengan cepat, bahkan bisa berkembang lebih bagus daripada yang dulu,” ujar Mazza, Kamis (23/12/2021).

Bangunan ini memiliki beberapa fungsi. Warga dapat menggunakannya untuk keperluan seperti rapat dan area bermain anak. Selain itu, balai warga dapat digunakan juga sebagai tempat berkumpul masyarakat ketika membuat kerajinan. Mempertontonkan proses pembuatan kerajinan ini dinilai dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Fungsi Bale Bambung juga mendukung pelestarian seni. Ketika Pasar Papringan buka, kegiatan kesenian seperti pertunjukan tari dan musik dapat diselenggarakan di Bale Bambung.

Desain Balai Warga Berbahan Bambu Karya Tim Mahasiswa Arsitektur UNS Sabet Juara Satu Arzenith 2021

Tim Mahasiswa UNS mengangkat konsep arsitektur berkelanjutan pada Bale Bambung. Terdapat tiga poin utama, yaitu lingkungan, ekonomi, serta sosial dan budaya. Pada poin lingkungan, pembangunan Bale Bambung mengoptimalkan penggunaan sumber daya bambu yang diambil dari Dusun Ngadiprono. Pembangunan Bale Bambung ini akan dilakukan bersama warga. Dengan keterampilan yang dimiliki dalam mengolah bambu, warga diberi ruang untuk mengembangkan keterampilan mereka saat membangun balai warga ini. Perawatan bangunan balai warga juga nantinya mendorong warga untuk menurunkan keterampilan mereka ke generasi berikutnya. Hal tersebut menjadi poin sosial budaya yang ingin dicapai. Selain itu, adapula poin ekonomi dengan menjadikan Bale Bambung sebagai daya tarik wisatawan yang juga mendukung keberadaan Pasar Papringan.

Raihan prestasi mereka ini semakin spesial. Tim Mahasiswa UNS sukses meraih predikat sebagai juara satu pada sayembara pertama mereka dalam bidang arsitektur. Pencapaian ini tentu membuat senang dan bangga. Ucapan terima kasih juga disampaikan secara khusus kepada Dr. Yosafat Winarto, ST, M.T., selaku dosen pembimbing selama kompetisi.

“Selain nggak nyangka, senang juga. Membanggakan orang tua,” ujar Izza Dennas. Humas UNS

Reporter: Rangga Pangestu Adji
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content