Dewan Profesor UNS Adakan Webinar Bahas Isu Strategis Internasioal Global

Dewan Profesor UNS Adakan Webinar Bahas Isu Strategis Internasioal Global

UNS – Dewan Profesor (DP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta adakan webinar internasional yang ke-6 dengan tema utama yaitu Global International Strategic Issues, “Humanitarian Diplomacy: Perspective to Practice”. Acara webinar dilakukan secara daring melalui zoom meeting dan disiarkan secara langsung di Youtube Universitas Sebelas Maret.

Narasumber yang menjadi pembicara pada kegiatan webinar tersebut adalah Prof. Dr. Shafinar Ismail dari Universiti Teknologi MARA (UiTM) Malaysia, Prof. Dr. Ir. Imam Robandi, M.T. dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Prof. Dr. M. Baiquni, M.A. dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M.Si. dari UNS, dan Dr. Salman Al Farisi dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Acara ini dimoderatori oleh Prof. Dra. Diah Kristina, M.A., Ph.D. dari UNS.

Ketua Dewan Profesor UNS yaitu Prof. Drs. Suranto Tjiptowibisono, M.Sc., Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan bahwa webinar internasional diselenggarakan untuk mengeksplore isu masyarakat mengenai pembangunan sumber daya manusia. Webinar internasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman para praktisi dan pembuat kebijakan tentang pentingnya diplomasi kemanusiaan di agenda internasional dan mewujudkan langkah koordinasi antara pelaku kemanusiaan dengan penyelenggara diplomasi kemanusiaan. 

“Saya ingin mengambil kesempatan untuk berterima kasih kepada semua para kontributor artikel yang sudah memberi ilmu yang baik di webinar internasional ini,” lanjut Prof. Suranto.

Acara webinar dibuka oleh Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum., selaku Rektor UNS. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Dewan Profesor yang telah menginisiasi webinar internasional yang ke-6 dengan mengadakan call for book chapter serta kepada para narasumber.

“Topik mengenai diplomasi kemanusiaan sangat aktual hubungannya dengan internasional dan juga di Indonesia. Perkembangan yang telah memenuhi tragedi manusia ini tidak lagi memperhatikan masalah domestik negara. Krisis kemanusiaan membutuhkan solidaritas global untuk memecahkan masalah kemanusiaan. Oleh karena itu, meningkatkan diplomasi kemanusiaan menjadi bagian penting agenda diplomasi kemanusiaan,” ujar Prof. Jamal.

Salah satu narasumber yaitu Dr. Salman Al Farizi juga menyampaikan bahwa isu kemanusiaan global saat ini sangat memprihatinkan. Global Humanitarian Overview Report yang diterbitkan oleh PBB tahun 2022, mencatat bahwa setidaknya sekitar 274 juta orang yang membutuhkan bantuan kemanusiaan. Jumlah ini meningkat tajam dari tahun 2021 yang berjumlah 235 juta. 

“Situasi yang membuat dunia harus saling bekerja sama untuk memobilisasi dukungan agar dapat memberikan bantuan kemanusiaan secara efektif. Semua negara, termasuk Indonesia dituntut ikut berperan untuk memperkuat mesin diplomasi kemanusiaan,”terang Dr. Salman.

Membangun relasi adalah salah satu upaya yang sangat penting dengan menjaring pihak-pihak yang berpengaruh untuk ikut berpartisipasi. “Salah satu prinsip diplomasi kemanusiaan Indonesia adalah dengan menyelamatkan kehidupan masyarakat. Hal yang perlu kita waspadai yaitu perlu upaya menjaga agar bantuan kemanusiaan tidak tergelincir pada propaganda,” imbuh Dr. Salman. HUMAS UNS

Skip to content