Digital Story Telling, Media untuk Tingkatkan Minat Baca ABK di Masa Pandemi

UNS – Melalui program Hibah Riset Guru (HRG) Tim Pengabdi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan sebuah program dengan tujuan mengoptimalkan peran guru dan orang tua dalam membuat digital story yang menarik, kreatif, dan bermakna sehingga mampu meningkatkan minat baca Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Tim yang diketuai oleh Dr. Nur Arifah Drajati, M.Pd, kemudian sebagai anggota Dr. Kristian Adi Putra dan beberapa mahasiswa S2 UNS ini melakukan serangkaian acara Virtual Workshop. Pertama, “Seminar Bercerita dan Berkreasi di Era Digital bagi Anak Inklusi” pada Sabtu (18/07/2020). Dilanjutkan seminggu setelahnya (25/7/2020), bertajuk “Menulis Cerita Digital : Kreatif, Menrik, dan Bermakna”. Terakhir ditutup dengan “Membuat Cerita Web melalui StoryJumper”.

“Cerita yaitu karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman, atau penderitaan orang, kejadian dan sebagainya,” jelas Dr. Joko Yuwono.

Dr. Joko Yuwono, M.Pd selaku dosen Program Studi (Prodi) Pendidikan Luar Biasa (PLB) UNS, hadir sebagai pemateri pada agenda pertama yang dihadiri oleh 118 peserta. Tidak hanya guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) atau guru SLB saja yang bergabung, tetapi orang tua siswa juga ikut serta dalam acara pertama tersebut.

Dipimpin oleh Dr. Kristian dan tiga mahasiswa S2 dari Pascasarjana UNS, acara kedua bertajuk “Menulis Cerita Digital : Kreatif, Menrik, dan Bermakna” ini mempersilahkan mahasiswa S2 untuk menyampaikan hasil karya dalam membuat cerita yang kreatif, menarik, dan bermakna menggunakan StoryJumper.

“Untuk membiasakan anak dalam membaca harus dilatih sejak dini seperti mengenalkan buku kepada anak dan memilihkan buku sesuai dengan umur sehingga anak akan tertarik untuk membaca,” jelas Dr. Kristian.

Kegiatan tersebut diharapkan mampu menginspirasi para pendidik baik guru maupun orang tua untuk membuat cerita digital yang menarik terutama untuk ABK.

Pada agenda penutup yang digelar Minggu (09/8/2020), para guru dan orang tua dibimbing dalam membuat cerita web melalui aplikasi StoryJumper. Salah satu peserta virtual workshop, Nunung menyampaikan jika anaknya suka bercerita dan sudah mencoba StoryJumper. Hasilnya si anak sangat senang saat membuat cerita.

Masa pandemi yang belum dipastikan akan berakhir ini menuntut manusia untuk bisa beradaptasi dengan melahirkan ide-ide kreatif. Kebijakan pemerintah untuk menerapkan pembelajaran daring dari masing-masing rumah menjadi tantangan, tidak saja guru tetapi juga orang tua. Khususnya bagi mereka yang mendidik ABK. Sehingga inovasi perlu dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan anak. HUMAS UNS

Reporter: Ratri Hapsari
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content