Diskusi Media Sosial: Pentingnya Empati dan Kritis

UNS – Menjamurnya penyebaran informasi di media sosial menuntut para pengguna untuk  memiliki pemahaman yang mendalam mengenai dampak yang ditimbulkan. Oleh sebab itu, diskusi Wikilingua yang bertemakan media sosial diadakan untuk memberikan pengertian dalam menggunakan media sosial bagi para pengguna aktif khususnya mahasiswa. Diskusi yang merupakan kali kedua dilaksanakan ini bertempat di Gedung 1 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret (FIB UNS) pada Kamis (19/1/2017).

Diskusi ini menghadirkan dua pembicara yakni Monika Sri Yuliarti, S. Sos., M.Si yang memaparkan perlunya sikap empati di media sosial dan Agus Dwi Priyanto, S.S., MCALL yang menyampaikan materi cara mengatasi berita hoax di dunia maya.

Monika Sri Yuliarti saat memaparkan materi diskusi yang bertemakan ‘Empati: Sebuah Kemewahan dalam Media Sosial’

“Dalam paparan komunikasi massa, internet berdampak pada perluasan media. Sedangkan dalam sisi personal, internet mempunyai berdampak pada sisi psikologis komunikator dan komunikan yang merupakan elemen dari proses komunikasi tersebut,” papar Monika.

Lebih lanjut, dosen Ilmu Komunikasi UNS tersebut menyatakan bahwa sikap empati diperlukan untuk mencegah hal-hal yang yang dapat mengganggu atau bahkan merugikan pengguna sosial yang lain. Oleh karena itu, social media literacy atau kemampuan bermedia sosial hendaknya telah dipahami oleh para pengguna tersebut.

Hal ini disampaikan pula oleh Agus Dwi Priyanto bahwa information literacy juga harus dimiliki oleh para pengguna sebelum menyebarkan berita hoax atau berita yang belum tentu kebenarannya. Dosen Sastra Inggris FIB UNS itupun menutup diskusi dengan mengajak pengguna media sosial untuk lebih kritis dalam menganalisis kebenaran sebuah informasi agar penyebaran berita bohong dapat diminimalisasi. (Refita/Dty)

Skip to content