Dosen FKIP UNS Gelar Workshop PKM

UNS – Sejumlah dosen dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar workshop Program Kemitraan Masyarakat (PKM). Workshop PKM tersebut digelar secara Luring di Gedung Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UNS dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan daring melalui aplikasi Zoom Meeting, Sabtu (10/10/2020).

Workshop kali ini mengusung tema `Pelatihan Pengembangan Kompetensi Literasi Ekologis Melalui Kreativitas Menulis dan Mempublikasikan Artikel Opini Berwawasan Pelestarian Lingkungan Siswa SMA Negeri di Kota Surakarta` dengan menghadirkan 4 pembicara. Keempat pembicara tersebut adalah Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M.Pd., Dr. Sugit Zulianto, M.Pd., Dr. Nugraheni Eko Wardani, M.Hum., dan Chafit Ulya, M.Pd.

Acara ini dihadiri sejumlah mahasiswa Magister dan Doktoral, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia SMA di Surakarta, dan umum. “Kita ingin meningkatkan kompetensi adik-adik pelajar SMA untuk mampu menulis artikel, opini berwawasan lingkungan. Rekan-rekan guru yang telah mengikuti workshop ini ketika kembali ke sekolah bisa mendesain pembelajaran yang selain bertujuan untuk mencapai Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI & KD) yang telah ditetapkan di kurikulum namun ada juga muatan nilai literasi ekologis. Kita harapkan anak-anak dapat melestarikan lingkungan,” ujar Prof. Sarwiji.

Materi pertama dipaparkan oleh Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M.Pd. Ia membuka pemaparan dengan menyampaikan bahwa Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara berkala melaporkan bahwa tingkat kerusakan di bumi makin meningkat. Di Indonesia sendiri, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak 1.724 kejadian bencana telah melanda Indonesia sepanjang tahun 2020. Prof. Sarwiji menambahkan, hal ini dapat terjadi karena adanya ulah manusia.
“Selain faktor alam, banyak riset menyatakan bahwa timbulnya berbagai bencana karena ulah manusia yakni kurangnya kesadaran masyarakat menjaga lingkungan,” terang Prof. Sarwiji.

Prof. Sarwiji pun menawarkan beberapa strategi untuk meminimalisir terjadinya bencana seperti peningkatan wawasan dan perilaku peduli lingkungan, mengoptimalkan peran buku sebagai faktor penting dalam pendidikan yang dapat mentransfer pengetahuan tentang alam, dan menerapkan pembelajaran yang berbasis pada nilai-nilai cinta lingkungan bagi guru. UNS juga menjalin kemitraan dengan sekolah melalui kreativitas menulis artikel opini berwawasan pelestarian lingkungan siswa SMA dan menyelenggarakan workshop pelestarian lingkungan dan penulisan artikel.

Selanjutnya, materi kedua disampaikan oleh Dr. Sugit Zulianto, M.Pd. yang mengulas penulisan artikel opini berwawasan lingkungan. Menulis merupakan proses berpikir. Terdapat beberapa tahap yang harus dilalui seseorang ketika hendak menulis.
“Terdapat 3 tahapan yang dilalui yakni pra menulis, menulis, dan pasca menulis. Pada tahap pra menulis, seorang penulis harus menentukan topik, bahan, dan judul,” jelas Dr. Sugit.

Pada tahap menulis, penulis dapat mulai menyusun kerangka, mulai menulis, dan melakukan revisi. Terakhir, pada tahap pasca menulis, penulis dapat menyunting, memperhatikan gaya selingkung, dan publikasi.

Menurut Dr. Sugit, ketika memilih topik hendaknya menghindari plagiasi, mengangkat hal terbaru, dan aktual. Tema yang diangkat pun harus fenomenal. Pemaparan materi selanjutnya disampaikan oleh Dr. Nugraheni Eko Wardani, M.Hum.

Pada kesempatan ini, Dr. Nugraheni membahas permasalahan lingkungan dari berbagai sumber yang dapat digunakan untuk menulis artikel opini. Menurut Dr. Nugraheni, dalam menulis artikel opini, seseorang harus peka terhadap permasalahan lingkungan yang terjadi di sekitarnya. Terdapat beberapa permasalahan lingkungan yang dapat diangkat dalam menulis.
“Permasalahan lingkungan tersebut dapat berupa polusi, pemanasan global, pembuangan limbah dan sampah yang sembarangan, juga banjir,” terang Dr. Nugraheni.

Terakhir, materi diberikan oleh Chafit Ulya, M.Pd yang mengulas tata cara mengirim artikel opini di media daring. Media daring dapat menjadi pilihan publikasi tulisan karena beberapa alasan.
“Media online itu praktis, cepat, terbuka, dan sesuai tuntutan zaman,” terang Chafit.

Chafit memberikan beberapa tips ketika hendak mengirimkan tulisan ke media daring yakni tentukan media daring yang hendak dituju. Lalu, ikuti pedoman penulisan pada media tersebut. Tak kalah penting adalah pahami karakteristik tulisan. Lalu, kirimkan dan tunggu hingga tulisan dipublikasi.

Acara berlangsung dengan interaktif. Terdapat beberapa pertanyaan yang masuk baik dari peserta yang berada di Zoom Meeting maupun di LPPM. Ira Prihapsari, S.Pd., salah satu peserta workshop mengaku bahwa acara ini sangat bermanfaat.
“Lebih terbuka lagi wawasannya kemudian kegiatan ini sangat bermanfaat, menambah wawasan terkait isu lingkungan bagi guru mau pun murid. Dibagikan juga tips menulis artikel, disana kita dilatih berpikir kritis untuk menuangkan pikiran kita. Gitu sih. Bagus, bermanfaat sekali,” terang Ira yang merupakan guru di SMA Pradipta Dirgantara. Humas UNS

Reporter: Zalfaa Azalia Pursita
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content