Dosen Psikologi UNS Memberikan Media Edukasi “Emotional Activities” sebagai Upaya Melatih ABK Mengenal dan Meregulasi Emosi

Dosen Psikologi UNS Memberikan Media Edukasi “Emotional Activities” sebagai Upaya Melatih ABK Mengenal dan Meregulasi Emosi

UNS — Dosen Psikologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang tergabung dalam Riset Group Behavioral Science & Public Policy memberikan media Emotional Activities sebagai media melatih Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dalam mengenal dan meregulasi emosi. Pelatihan ini melibatkan 18 ABK dengan diagnosis beragam, seperti gangguan autis, ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), ADD (Attention Deficit Disorder), retardasi mental, slow learner, gangguan perilaku, cerebral palsy, dan lain sebagainya.

Pelatihan regulasi emosi ini dilatarbelakangi oleh adanya sebagian orang yang masih salah dalam mendefinisikan emosi sebagai suatu hal yang negatif. Padahal emosi seharusnya diartikan sebagai hadirnya suatu perasaan ketika seseorang terlibat dalam suatu interaksi tertentu, yang kemudian memunculkan kecenderungan suka atau tidak suka terhadap situasi tersebut. Sehingga termanifestasi dalam beberapa perilakunya.

Riset Group Behavioral Science & Public Policy yang diketuai oleh Rahmah Saniatuzzulfa, S.Psi., M.Psi., Psikolog. menyasar pada upaya pengenalan dan regulasi emosi bingung, takut, sedih, marah, dan cemas. Kelima emosi ini ditentukan dengan merujuk pada asesmen yang dilakukan sebelum program pelatihan ini dirancang.

“Dengan asesmen yang dilakukan pada klien ini, didapati tiga hal yang paling mendasar. Yaitu kekurangan atau ketidakmampuan klien, kelebihan atau potensi diri klien, serta kebutuhan klien,” ujar Rahmah.

Setelah asesmen, dilakukan perancangan instrumen pengenalan dan pelatihan emosi yang bersumber dari beberapa literatur terkait regulasi emosi pada anak. Instrumen tersebut diberi nama Emotional Activities yang terdiri dari video pembelajaran emosi, buku cerita emosi bergambar, lembar aktivitas emosi, dan permainan interaktif (boardgame) emosi.

Dalam pelaksanaan pelatihan, ABK dibimbing langsung oleh tiga asisten lapangan yang merupakan mahasiswa Psikologi UNS dengan supervisi ketua Riset Group Behavioral Science & Public Policy, Psikolog, dan terapis untuk melakukan pendampingan serta memberikan pertanyaan yang sifatnya memeriksa pemahaman (probing).

Pelatihan regulasi emosi ini berlangsung dengan antusiasme yang cukup tinggi, sehingga efektivitas penyampaian esensi dari pelatihan ini dinilai efektif. Hal tersebut ditunjukkan dengan mempunyai peserta pelatihan menjawab beragam probing terkait materi pelatihan emosi dengan tepat, bahkan dapat mencontohkan ekspresi dari kelima emosi tersebut sekaligus menunjukkan bagaimana cara meregulasi hadirnya kelima emosi itu.

“Media ini merupakan suatu pendekatan yang efektif dalam mengajarkan dan membimbing anak berkebutuhan khusus untuk mengenal, memahami, mengekspresikan emosi, serta meregulasikan atau mengelola emosinya dengan cara-cara yang baik dan tepat, tanpa merugikan dirinya sendiri ataupun orang lain,” jelas Rahmah. Humas UNS

Reporter: Erliska Yuniar Purbayani
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content