Search
Close this search box.

Dosen UNS Bagikan Tips Penyimpanan Daging Kurban yang Aman

UNS—- Saat ini umat muslim merayakan Hari Raya Iduladha yang ditandai dengan penyembelihan hewan kurban. Hampir sebagian besar masyarakat akan mendapatkan daging hewan kurban tersebut. Akan tetapi daging tersebut biasanya tidak serta merta akan habis dalam satu hari ataupun satu kali memasak sehingga tidak jarang masyarakat akan menyimpannya baik dalam suhu refrigerator maupun dibekukan dalam freezer.

Dosen Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelah Maret (UNS) Surakarta, Bara Yudhistira, S.T.P., M.Sc., Ph.D. mengatakan, penyimpanan daging perlu diperhatikan untuk dapat memperpanjang umur simpan dan mempertahankan kualitasnya, apalagi daging merupakan salah satu perishable food atau bahan pangan yang mudah rusak. Adapun teknik penyimpanan daging dalam refrigerator maupun freezer sebagai berikut.

Pada umumnya Masyarakat mendapatkan daging kurban dalam bentuk daging maupun jeroan, sehingga sebelum dilakukan penyimpanan perlu dipisahkan dulu keduanya. Hal ini untuk menghindari kontaminasi silang dari kedua bahan yang berbeda tersebut.
“Dalam mengolah daging hendaknya menggunakan peralatan yang bersih dan khusus tidak digunakan untuk mengolah bahan lain, seperti menggunakan pisau khusus untuk memotong daging yang sebelumnya sudah dibersihkan terlebih dahulu,” terang Bara, Selasa (18/6/2024).

Selanjutnya sebelum disimpan ke dalam refrigerator maupun freezer hendaknya daging dicuci menggunakan air bersih, dipotong dan ditutup dengan wadah yang kuat, hal ini untuk menghindari daging terkena debu, kotoran dan kontaminasi lainnya.

Dalam memotong daging hendaknya dipotong sesuai dengan ukuran pada saat akan dimasak menjadi masakan tertentu, hal ini untuk memudahkan dan mempercepat waktu thawing atau pencairan setelah daging dibekukan. Dan hendaknya penyimpanan dalam wadah sekali masak agar daging tidak keluar masuk refrigerator atau freezer.

“Adapun proses pencairan tersebut sebaiknya dilakukan dalam wadah tidak dilakukan secara terbuka,” imbuhnya.

Penyimpanan daging dalam suhu dingin biasanya dilakukan pada suhu 4 derajat Celcius dan pada ≤ 18 derajat Celcius. Penggunaan suhu diatas 4 derajat Celcius berpotensi memperpendek umur simpan daging karena berpotensi meningkatkan pertumbuhan mikroorganisme pembusuk.

Langkah terakhir tak lupa pula bahwa orang yang menangani daging harus dalam keadaan sehat dan bersih serta menggunakan perlengkapan yang bersih pula. Hal ini untuk menghindari kontaminasi baik kontaminasi fisik, kimia maupun mikroorganisme. Kontaminasi fisik dapat dihindari seperti dengan tidak menggunakan cincin atau perhiasan lain ketika mengolah daging, sedangkan kontaminasi kimia dapat dilakukan dengan tidak menggunakan kosmetik atau bahan lain yang sekiranya dapat mencemari daging. Untuk kontaminasi mikroorganisme dapat dilakukan dengan menggunakan masker, sarung tangan dan lain sebagainya serta harus dalam keadaan sehat.

Humas UNS

Redaktur: Dwi Hastuti

Skip to content