UNS — Adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dilakukan oleh pemerintah berdampak bagi sektor perekonomian, salah satunya adalah di bidang pemasaran. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang terletak jauh dari pusat kota biasanya mengandalkan pemasaran secara luring dengan melakukan distribusi ke pasar maupun ke kota. Kebijakan PPKM menyebabkan banyaknya pembatasan jam kerja, sehingga banyak gerai retail yang ditutup. Atas dasar permasalahan tersebut, kelompok KKN Tematik 231 yang ditempatkan di Desa Pucangan, Kartasura yang beranggotakan Johan Adilest, Karmila Dewi Santika, Linda Fitri Nurlina, Lutfiana Fatjriah, Melinawati Dwi Cahya Ningrum, Meylina Ma’adatin Ni’mah, Miftakhul Na’im Kurniawan, Nabila Yusvi Putri Anggraeni, dan Yuan Angger Prasetya melakukan edukasi dan sosialisasi kepada para pelaku UMKM di Desa Pucangan, Kartasura.

Karmila mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan edukasi kepada pelaku UMKM dan meningkatkan taraf hidup masyarakat di Desa Pucangan.

“Tujuan dari kegiatan ini ialah memberikan edukasi kepada pelaku UMKM di Desa Pucangan, Kartasura, guna meningkatkan taraf hidup mereka di masa pandemi,” ujar Karmila.

Kegiatan yang dibimbing oleh Dr. Ir. Yudi Rinanto, M.P. ini dilakukan secara berkala dari rentang waktu 3 Agustus 2021 hingga 28 Agustus 2021. Kegiatan yang mereka lakukan secara luring tetap memperhatikan protokol kesehatan.

“Kegiatan ini kami lakukan secara luring dengan memperhatikan protokol kesehatan ketat. UMKM yang kami datangi ialah produsen jamur krispi, penjahit, dan produksi jamu tradisional,” terang Karmila.

Karmila mengungkapkan bahwa teknis pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan berkoordinasi dengan pelaku UMKM untuk menentukan jadwal bertemu. Setelah melakukan koordinasi dengan pelaku UMKM, mereka mulai untuk mengunjunginya dan menanyakan kendala dari masing-masing pelaku UMKM. Hasil dari pertemuan itu, kelompok mereka mendapatkan beberapa masalah yaitu permasalahan branding dan pemasaran.

“Dari koordinasi yang telah dilakukan dari pihak UMKM jamur krispy, mereka meminta kami untuk membuat desain stiker kemasan yang baru serta membuat MMT di depan rumah produksi mereka. Lalu, pada UMKM penjahit, kami melakukan edukasi pembuatan masker kain tiga lapis untuk mendongkrak pemasukan dari konveksi. Pada UMKM jamu tradisional kami memberikan bantuan berupa desain kemasan yang lebih fresh dan kekinian agar produk tradisional lebih diminati kaum milenial,” kata Karmila.

Para pelaku UMKM menanggapi positif kegiatan ini, mereka mengungkapkan bahwa produksi harian meningkat dikarenakan banyaknya peminat yang ingin membeli juga menjadi penjual ulang dari produk yang ditawarkan. Program ini juga membuka mata pelaku UMKM mengenai digitalisasi pemasaran, selain itu mereka juga berterima kasih karena sudah diajarkan cara mengambil foto produk yang akan mereka jual. Ditambah lagi, dengan adanya inovasi dan kreasi yang diberikan oleh para mahasiswa KKN Tematik UNS Membangun Desa 2021, para pelaku UMKM sangat merasa terbantu untuk meningkatkan inovasi lain yang lebih menarik peminat secara lebih luas. Humas UNS

Reporter: Zalfaa Azalia P.
Editor: Dwi Hastuti