EL-SEMAR #6 Tekankan untuk Berinovasi Ketika Pandemi

UNS — Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (HMTE) Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar seminar nasional bertajuk Electrical Sebelas Maret (EL-SEMAR) #6 dengan mengusung tema `Harmonisasi dalam Pandemi untuk Berinovasi`. Kegiatan ini digelar secara daring melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting pada, Sabtu (9/1/2021).

Pada acara ini, EL-SEMAR menghadirkan 2 pembicara utama yakni Bayu Hanantasena dan Andri Yadi. Pemaparan pertama disampaikan oleh Bayu Hanantasena selaku Chief Business Officer of Indosat Ooredoo. Pada pemaparan kali ini, Bayu mengusung topik Keep Growing in Pandemic with Innovation. Bayu mengatakan bahwa inovasi merupakan sebuah keharusan yang dilakukan pada saat ini.

“Kenapa inovasi itu suatu keharusan? Inovasi itu seperti evolusi, itu nanti yang akan menentukan bagaimana ujung dari peradaban manusia. Ternyata apa yang kita lihat hari ini, itu ditopang teknologi, khususnya elektro,” ujar Bayu.

Ke depan, menurut Bayu, inovasi akan semakin massif. Di sini, Bayu juga berpesan agar setiap individu menguasai Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM). Pada era ini, STEM merupakan kunci keunggulan individu yang merupakan kemampuan dasar pada era pandemi yang sangat bergantung pada kemajuan teknologi saat ini. Seperti pada era ini, hanya yang memiliki keunggulan teknologi lah yang akan mencapai era the next normal setelah melewati era normal baru.

Selanjutnya, penjelasan materi dilanjutkan oleh Andri Yadi yang merupakan seorang CEO dari DycodeX. Andri mengulas perihal Internet of Things to Stand A Chance Against the Pandemic. Pada awal pemaparan, Andri mengutip pernyataan International Telecommunication Union (ITU) mengenai apa itu Internet of Things.
“Infrastruktur global untuk memberikan informasi kepada masyarakat yang memungkinkan adanya layanan lanjutan dengan interkoneksi yaitu berupa fisik dan virtual berdasarkan teknologi informasi dan komunikasi yang ada dan terus berkembang,” terang Andri.

Andri mengatakan, bahwa DycodeX yang sedang ia kelola memiliki alat yang bernama personal distance monitoring. Kinerja produk ini berfungsi untuk mendeteksi apakah individu tersebut telah melakukan social distancing secara benar atau tidak.

Terdapat sensor di dalam produk tersebut sehingga dapat mendeteksi pergerakan orang yang menggunakannya. Bahkan, dipasang pula GPS untuk memantau di mana keberadaan orang yang memakai personal distance monitoring tersebut. Menurut Andri, di masa pandemi ini, semua hal adalah mengenai wawasan yang luas untuk bertahan hidup dan terus berinovasi.

Di akhir pemaparan, Andri mengatakan bahwa adanya Covid-19 adalah agen perubahan. Dengan adanya Covid-19, hal ini menjadi waktu yang sangat menantang bagi setiap orang. Pada tahun 2021 ini, menurut Andri, adalah angin segar yang dapat membuat beberapa orang dapat melaksanakan proyek yang sempat tertunda. Setelah pemaparan pembicara, acara dilanjutkan dengan tanya jawab dan penutupan. Humas UNS

Reporter: Zalfaa Azalia Pursita
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content