UNS — Program Studi (Prodi) S-1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar Executive Lecture Series pada Kamis (24/11/2022) secara online melalui Zoom Cloud Meeting.
Dengan mengangkat tajuk ‘Strategic Leadership Role in Managing Organizational Crises’, kegiatan tersebut berhasil menghadirkan Presiden Direktur PT Hutama Karya, Ir. Budi Harto, M.Psi. Untuk diketahui, PT Hutama Karya merupakan salah satu perusahaan terbesar Badan Usaha Milik Bangsa (BUMN) yang bergerak di bidang jasa konstruksi, pengembangan, dan penyedia jasa jalan tol.
Dalam sambutannya, Kepala Prodi S-1 Manajemen FEB UNS, Dr. Atmaji, M.M., menyampaikan bahwa Executive Lecture Series ini merupakan rangkaian kegiatan Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) 2022.

“Adapun program ini diharapkan bisa memperkuat kegiatan-kegiatan yang dialamatkan kepada Merdeka Belajar Kampus Merdeka utama kepada mahasiswa untuk mendapatkan ilmu yang lebih banyak. Tidak hanya sekadar mendapatkan teori yang ada di kampus, tetapi juga mendapatkan ilmu dari para praktisi dan ilmu dari lapangan,” ujarnya.
Memasuki sesi pemaparan materi, Ir. Budi Harto menyampaikan mengenai kondisi krisis yang kerap terjadi pada organisasi. “Secara umum krisis adalah suatu kejadian atau momen tidak stabil yang tidak diharapkan dan berpotensi menimbulkan terjadinya kekacauan serta perubahan yang mengancam,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ir. Budi Harto menjelaskan bahwa sumber terjadinya krisis itu terbagi menjadi dua, sumber eksternal dan sumber internal. Beberapa sumber eksternal diantaranya yaitu adanya resesi global atau nasional seperti krisis moneter yang terjadi pada 1998, adanya pandemi secara global, implementasi peraturan dan hukum baru di negara, adanya permasalahan logistik secara global atau nasional, serta adanya perang, terorisme, revolusi dan sistem politik negara yang tidak stabil.

Sedangkan beberapa sumber internal diantaranya yaitu visi yang tidak jelas atau perencanaan yang buruk dari manajemen puncak, manajemen organisasi yang buruk, penanggulangan kesalahan manusia yang berat, budaya etis yang tidak baik, serta adanya kepemimpinan yang efektif.
“Setelah mengetahui bagaimana sumbernya, strategi yang bisa kita lakukan untuk mengatasi krisis yaitu dengan melakukan risk assessment, menyusun perencanaan, mengumpulkan data dari waktu ke waktu sebagai dasar pengambilan keputusan, serta yang tidak kalah penting yakni menyesuaikan leadership style,” pungkas Ir. Budi Harto.
Tak hanya itu, Ir. Budi Harto juga menjelaskan mengenai manfaat apa saja yang diperoleh dari menerapkan manajemen krisis dan apa bahayanya mengabaikan rencana manajemen krisis. “Para pemimpin dan manajer perlu memastikan aktivitas organisasi harus berjalan dengan baik, bahkan di masa-masa sulit. Pemimpin dan manajer perlu membuat rencana darurat dan menjaga saluran komunikasi tetap terbuka setiap saat,” tambahnya. Humas UNS
Reporter: Erliska Yuniar Purbayani
Redaktur: Dwi Hastuti