FEB UNS Jalin Kerja Sama Pengabdian dengan BNI Hong  Kong

FEB UNS Jalin Kerja Sama Pengabdian dengan BNI Hong Kong

UNS — Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bekerja sama dengan BNI Hong Kong dalam menjalankan aktivitas pengabdian. Pengabdian masyarakat internasional menjadi salah satu kewajiban yang harus dipenuhi dalam proses akreditasi Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi (Lamemba).

Melansir dari feb.uns.ac.id, Selasa (31/1/2023) salah satu kegiatan yang telah dilakukan yaitu Live Podcast bertema “Investasi dan Kewirausahaan” pada bulan Juni tahun 2022 lalu. Siniar tersebut menghadirkan pembicara Direktur BNI Remittance Hong Kong, Indra Kusuma dan Dosen FEB UNS, Muhammad Yusuf Indra Purnama.

Kegiatan yang diikuti oleh Pekerja Migran Indonesia (PMI) itu bertujuan untuk memberikan literasi keuangan. Para PMI diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola keuangan.

Peserta juga diberikan pengetahuan tentang digital marketing agar PMI memiliki kecakapan dalam kegiatan pemasaran atau promosi sebuah brand atau produk menggunakan media digital atau internet.

Sebelumnya, selama dua tahun berturut-turut, tepatnya di tahun 2018–2019, Prof. Izza Mafruhah bersama dengan Tim Riset Grup FEB UNS telah mengadakan penelitian dan pengabdian internasional di Hong Kong.

Kerja sama yang dilakukan di Hong Kong tersebut melibatkan tiga elemen, akademisi, bisnis atau pelaku usaha dan komunitas atau masyarakat yang diwakili oleh PMI. FEB UNS masih akan terus melanjutkan kegiatan itu dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu aspek pengajaran, penelitian dan aspek pengabdian masyarakat.

Pernyataan ini disampaikan oleh Wakil Dekan Akademik. Riset dan Kemahasiswaan FEB UNS, Prof. Dr. Izza Mafruhah, S.E., M.Si. pada pertemuan daring untuk membahas lebih lanjut pengabdian internasional antara FEB UNS dan BNI Hong Kong melalui Zoom Cloud Meeting, Kamis (19/1/2023).

“Ketika para PMI pulang ke Indonesia, mereka siap untuk melakukan wirausaha baru dan tidak kembali lagi menjadi PMI. Pekerjaan di luar negeri itu harapannya kan hanya menjadi katup pengaman ketika di Indonesia belum ada lapangan kerja.  Karena kalau di sana, harkat martabat bangsa sebenarnya agak turun karena mereka banyak yang bekerja pada sektor-sektor informal,” ungkap Prof. Izza.

Senada dengan Prof. Izza, Indra Kusuma, Direktur BNI Remittance Hong Kong juga berharap bahwa pelatihan-pelatihan lanjutan yang akan diadakan sebagai bentuk kerja sama internasional antara FEB dan BNI Hong Kong akan memberikan manfaat yang lebih bagi para PMI.

“Kita akan melakukan Pelatihan Kewirausahaan bagi PMI yang tidak hanya sekadar Diklat, harapannya teman-teman PMI tidak usah berlama-lama di Hong Kong. Di Hong Kong benar-benar bekerja mencari modal usaha, dibekali kewirausahaan sesuai passion-nya. Ketika mereka pulang ke Indonesia sudah mendapatkan ilmu dan modal sudah terkumpul,” jelas Indra Kusuma.

Lebih lanjut, sekembalinya ke Indonesia PMI juga mendapatkan bimbingan karena untuk memulai tentunya memerlukan dukungan psikologis agar mereka benar-benar yakin atas usaha yang akan dilakukannya.

Wakil Dekan Perencanaan, Kerja Sama Bisnis dan Informasi FEB UNS, Dr. Mugi Harsono, S.E., M.Si.,  menambahkan bahwa Dosen FEB UNS sudah ada yang mendapat sertifikat Pendamping UMKM dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Mereka dapat terlibat langsung dalam pendampingan secara daring kepada PMI di luar negeri maupun ketika PMI kembali ke tanah air untuk menjalankan usahanya. Humas UNS

Reporter: Rangga Pangetsu Adji
Redaktur: Dwi Hastuti

Skip to content